Buy and Sell text links

Bupati Lahat Aswari Rivai (baju putih pakai kaca mata) dan istrinya yang akrab dipanggil Bunda Lisa (baju putih berjilbab) foto selfie bersama dengan pimpinan unit Kompas Gramedia Sumsel, di Jembatan Lematang

Bupati Lahat Aswari Rivai (baju putih pakai kaca mata) dan istrinya yang akrab dipanggil Bunda Lisa (baju putih berjilbab) foto selfie bersama dengan pimpinan unit Kompas Gramedia Sumsel, di Jembatan Lematang


Lahat Menuju Rekor Dunia
-Air Terjun atau Megalit - Gandeng KG Sumsel

LAHAT, SRIPO-Setelah berhasil mengukuhkan diri sebagai pemilik Megali (pahatan batu besar yang berusia tiga ribu tahun) terbanyak di Indonesia, dan masuk Musium Rekor Indonesia, Kabupaten Lahat berencana akan mencatatkan Megalit terbanyak di dunia. Selain Megalit yang dicatatkan dalam rekor dunia adalah Air Terjun terbanyak.
Langkah ini tidak saja bertujuan untuk meningkatkan potensi pariwisata Air Terjun namun lebih dari itu, Lahat ingin dunia mengetahui adanya peradaban di Bumi Seganti Setungguan sejak tiga ribu tahun lalu.
Untuk menyukseskan langkah tersebut Pemkab Lahat akan menggandeng
Forum Komunikasi Daerah Kompas Gramedia Sumsel. Hal ini karena KG Sumsel bekerja sama dengan owner Bimbel GSC Johanes Agus Taruna berpengalaman mencatatkan tekor dunia dalam bidang cara mudah belajar matematika. Saat itu berhasil dipecahkan rekor belajar matematika dengan narasumber Prof Yohanes Surya yang diikuti 2.905 orang tua dan guru. John Garland dari World Record (GWR) London langsung datang ke Palembang.
Demikian antara lain kesepakatan kerjasama antara Bupati Lahat Azwari Saifuddin Rivai dengan Kompas Gramedia Sumsel. Selama dua hari FKD KG Sumsel diundang ke Lahat untuk menjalin kerjasama dan ikut mengekspose pariwisata Lahat, akhir pekan lalu.
Seluruh untuk KG Sumsel hampir seluruhnya hadir memenuhi undangan Kak Wari, panggilan akrab Aswari antara lain ketua Hadi Prayogo, Wenny Ramdiastuti-Ririen Kusuma Wardani (Tribun Sumsel-Sriwijaya Post), Dina Apriana (Radio Sonora-Smart FM), Daeng Tanto (KompasTV), Sarmad-Cik Bahar (Hotel Santika-Amaris), Alvin Soussia (Gramedia World), Diana (Gramedia PS-Kol Atmo), Romeli (Sirkulasi Kompas Gramedia) dan Tissu Tessa-K Vision.
H Aswari Rivai menyambut positif kerjasama tersebut. Dikatakan Bupati Lahat dua periode ini, banyak hal positif yang bisa diraih Kabupaten Lahat, ketika mampu mecatatkan diri ke rekor dunia GWR. Tidak saja akan berbondong bondongnya wisatawan dunia datang ke Lahat namun, akan berkontribusi bagi pembangunan di kabupaten Lahat itu sendiri.
Begitu juga kontribusinya bagi sektor pendapatan baik PAD maupun untuk masyarakat itu sendiri. Disisi lain Aswari juga berharap langkah tersebut untuk memberi tahu kepada masyarakat khususnya Lahat, kalau Kabupaten berjuluk Bumi Seganti Setungguan ini memiliki kekayaan objek wisata yang luar biasa. "Wisatawan keliling dunia yang dicari itu objek wisata. Kita punya air terjun, megalit dan juga wisata lain. Ini juga akan menarik investor untuk membangun Lahat,"terang Wari yang akan maju dalam Pilgub Sumsel 2018 ini.
Bentuk Tim--bold sub judul
Sementara itu Ketua KG Sumsel Hadi Prayogo mengungkapkan berencana menurunkan tim untuk menggodok rencana itu.. "Akan kita turunkan tim ke Lahat menuju rekor dunia,"kata Hadi yang juga Kepala Newsroom Sriwijaya Post-Tribun Sumsel.
Sementara itu pemerhati pecinta objek wisata Lahat, yang sebelumnya juga dipercaya menjadi penyelenggara pemecahan rekor Muri untuk Megalit terbanyak, Mario Andromatic mengungkapkan rasa senangnya.
"Kemarin kita sudah bertemu Kompas Gramedia Sumsel saat mereka berkunjung ke Lahat. Bersama Bupati Lahat, H Saifudin Aswari Rivai kita sudah bahas. Saat ini tinggal pematangan koordinasi saja untuk pelaksanaan,"ujar Mario, Minggu (4/9).
Ditegaskan Mario pemecahan rekor dunia tersebut bukan hanya sebatas 'omong kosong'. Pasalnya, dirinya secara langsung sudah mempersentasekan terhadap kuantitas dan keindahan air terjun di hadapan Menteri Pariwasata dan saat pameran internasional wisata di Jakarta beberapa bulan lalu.
Saat itu, tidak ada Kabupaten Kota di Indonesia yang berani menyangkal atas klaim Lahat sebagai pemilik air terjun terbanyak di Indonesia yang saat ini tercatat oleh pihaknya ada 93 Air Terjun dan berpotensi kembali bertambah.
"Dihadapan Kementrian Pariwisata dan pameran internasional saya sudah persentasikan. Dan saat itu tidak ada yang menyangkal jika di Indonesia kita terbanyak begitu juga di dunia sebab dalam penelusuran kami air terjun terbanyak itu di Indonesia. Kita sudah pegang data lengkap termasuk dokumentasi air terjun di Lahat,"ungkap Mario, seraya menuturkan optimesmenya.
Namun, ditegaskan Mario pemecahan rekor dunia tersebut tidak saja pada sisi kuantitas namun dari sisi keindahan, ketinggian yang memiliki keberagaman satu dengan yang lainya. Jika dunia melihat hal tersebut, Mario yakin dunia akan takjub dengan ciptaan Tuhan tersebut. Tak hanya itu, Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel yang sudah berpengalaman menjadi penyelenggara diyakininya akan mewujudkan langkah besar tersebut. "Beragam dari nama, ketinggian, keindahan dan tentu cerita cerita dibalik keberadaan air terjun dan kita harapkan dengan rekor dunia tersebut, dunia akan berperan agar ciptaan tersebut terjaga dan menjadi daya tarik,"kata Mario. (cr22)



Dikirim dari iPad saya

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bupati Lahat Aswari Rivai (baju putih pakai kaca mata) dan istrinya yang akrab dipanggil Bunda Lisa (baju putih berjilbab) foto selfie bersama dengan pimpinan unit Kompas Gramedia Sumsel, di Jembatan Lematang"