Buy and Sell text links

Berita "SUCCES STORY"....

Menyukai Tantangan

Sosok pria sederhana ini begitu ramah saat menyambut kehadiran awak media. Begitulah sosok Ajun Komisaris Polisi Ginanjar Aliya Sukmana SIK yang belum genap satu bulan menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Ogan Ilir (OI). Siapa sangka Perwira Polri lulusan AKPOL tahun 2008 menjadi banyak dibincangkan oleh masyarakat karena kiprahnya di Ogan ilir. Bagaimanakah kisah pria yang lama  bertugas di Polda Maluku ini beradaptasi dengan kehidupan masyarakat Sumsel khususnya di bumi "Caram Seguguk". 

Oleh: Beri Supriyadi

Bagaimana masa kecil anda dulu?
-Saya lahir di Kota Magelang Jawa Tengah (Jateng). Pendidikan saya dulu sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Magelang. Alhamdulillah ayah saya pernah menjabat sebagai Kepala Dinas, Sekretaris Daerah (Sekda), yang saat ini sudah pensiun. Jadi, sebenarnya beliaulah yang menginspirasi saya untuk terus maju mencintai tantangan baru dan memulai hal-hal yang baru diiringi semangat baru. 

Bagaimana dukungan dari keluarga anda saat itu?

-Awalnya, saya bercita-cita ingin menjadi dokter dan hendak melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi usai menamatkan pendidikan SMA pada tahun 2005 silam. Namun, bersamaan dengan adanya penerimaan Calon Taruna Akademi Kepolisian (Akpol), saya pun coba-coba ikut seleksi. Ternyata, hasil seleksi yang saya ikuti, alhamdulillah dinyatakan memenuhi syarat dari awal hingga akhir. Sehingga, saya pun diwajibkan mengikuti pendidikan di Kota Semarang selama 3 tahun dari tahun 2005 sampai 2008. Jadi, apapun yang saya lakukan selagi itu hal positif, tentu keluarga sangat mendukung.  

Lalu, apa inspirasi anda untuk mencintai tantangan baru?

-Usai menyelesaikan pendidikan AKPOL, dengan jabatan Perwira Pertama Inspektur Dua (Ipda), pertama kali saya betugas di Polda Maluku selama lebih kurang 7 tahun, dari mulai jabatan sebagai KBO Sabhara, KBO Reskrim, Kanit Regident dan Kasat Res Narkoba. Semua tantangan itu, alhamdulilah bisa saya lalui dalam menjalankan tugas berdasarkan amanah. Dan saat ini, saya dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir yang belum genap satu bulan. Tentu saja, kondisi masyarakat di wilayah Indonesia Timur dengan Sumatera sangat jauh berbeda. Maka dari itu, dengan jabatan yang saya emban, semaksimal mungkin saya akan berupaya menciptakan situasi aman kondusif di wilayah Sumsel khususnya Kabupaten Ogan Ilir. Karena ini merupakan bagian dari sebuah tantangan.

Menurut anda, apa yang menjadi perbedaan lingkungan tugas terhadap pengungkapan-pengungkapan kasus saat ini, dengan ditempat anda bertugas sebelumnya?

- Ya, tentu berbeda, bila dilihat dari segi pengungkapan-pengungkapan kasus kejahatan di Maluku, lebih cenderung dominan ke pasal 351 dan 170 atau penganiayaan. Sedangkan, kalau di Kabupaten OI, hampir satu bulan saya bertugas, pengungkapan kasus lebih cenderung ke pasal 363, 365 tentang pencurian. Seperti pengungkapan kasus pembobolan rumah dan curanmor yang belakangan ini marak terjadi. Ada lagi, pelaku pembakaran lahan yang melibatkan tersangka perorangan yang saat ini kami tangani. Jadi, ya tentu berbeda. 

Dengan sepak terjang anda yang berhasil mengungkap sejumlah kasus pencurian yang meresahkan masyarakat serta pengungkapan kasus pembakaran lahan. Sehingga, anda menjadi idola baru di kalangan masyarakat Kabupaten OI baik di jejaring sosial maupun personal. Apa tanggapan anda? 

-Ya, terpenting saya kerja dan siap terjun langsung ke lapangan apabila ada pengaduan dari masyarakat untuk memberikan rasa aman terhadap warga Ogan Ilir. karena idola itu berarti adanya suatu tantangan dan harapan baru.

-Apa yang menjadi tantangan anda?
-Kita akui ya, kondisi karakter warga masyarakat tidak semuanya sama di setiap Kabupaten Kota maupun Provinsi, terlebih khusus di Kabupaten Ogan Ilir, sepertinya lebih menantang. Mengapa demikian, kita ketahui, Ogan Ilir memiliki berbagai macam suku. Apabila kita tidak berhati-hati dalam melakukan pendekatan terhadap warga yang bertikai seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di Desa Rambang Kuang, tentu bisa menimbulkan konflik horizontal antar dua kelompok warga yang berbeda. Tapi, alhamdulillah semuanya bisa teratasi dengan kita melakukan pola-pola pendekatan dengan melibatkan unsur terkait seperti pemerintah Desa hingga pihak Kamtibmas. Jadi, pola seperti inilah yang menjadi sebuah tantangan untuk kita melakukan upaya pencegahan dengan harapan menghindari terjadinya konflik antar warga.  

Bagaimana cara anda menjalin hubungan bersama rekan kerja maupun hubungan dengan atasan anda sendiri?
-Tentu, tim yang kuat diawali dari komitmen dan tanggung jawab bersama. Mengapa demikian, komitmen awal kita adalah menciptakan suasana aman dan kondusif, khususnya di tempat saya bertugas saat ini yang sudah diamanahkan kepada saya. Ya, jadi semaksimal mungkin kita lakukan, bila ada pengaduan dari masyarakat, kita lakukan upaya penyelidikkan dan langsung turun ke lapangan secara bersama-sama. Disisi lain, menjalin hubungan silaturahmi, dengan memanfaatkan waktu mengisi kegiatan dengan berolahraga bersama, salah satunya, ya olahraga Futsal. Karena, Futsal sudah bagian dari hobi. 

Biofile : AKP Ginanjar Aliya Sukmana SIK

Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 28 Desember 1986
Isteri : Vicka Yoviana (27)
Anak : 
1. Asyifa (5)
2. Aqilla (2)

Pendidikan 
- SD Negeri Cacaban 3 Magelang Tahun  1999
- SMP Negeri 8 Magelang Tahun 2002
- SMA Negeri 1 Mertoyudan Tahun 2005
- Taruna Akademi Kepolisian Semarang  2005-2008

Jabatan : Polda Maluku 2008 - 2015
- Ipda Kanit Patroli Sabhara,
  KBO Intel, 
- Iptu KBO Reskrim, 
  Kanit Regident , 
- AKP Kasat Narkoba, 
- Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir Polda    Sumsel 2016

Prinsip : Kita Boleh Tunduk Tapi Tidak Untuk Direndahkan


Terkirim dari Samsung Mobile.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berita "SUCCES STORY"...."