Buy and Sell text links

TSC Bukan Mimpi Indah  //‎Panpel TSC Dinilai Tak Tegas

TSC Bukan Mimpi Indah 
//‎Panpel TSC Dinilai Tak Tegas


PALEMBANG, SRIPO--Panitia pelaksana Torabika Soccer Championship (TSC) dinilai oleh kelompok suporter Sriwijaya FC (SFC), belum tegas dalam menjalankan tugas sebagai penyelenggara pertandingan. Pasalnya, banyaknya kejadian yang sangat merugikan tim, hingga penyebutan masih saja ada "mafia" yang bermain membuat TSC bukan mimpi yang diharapkan untuk menggantikan liga usai vakum PSSI. 

Karena itu, suporter SFC mendesak manajemen SFC fikir ulang ketika ada TSC lanjutan. ‎Belakangan ini, operator kompetisi TSC 2016, PT Gelora Tri Semesta dianggap tidak tegas dan membiarkan permasalahan tersebut berulang.

"Kita tahu, pasca pencabutan sanksi PSSI dan FIFA, kompetisi TSC 2016 diharapkan dapat menjadi awal kebangkitan sepakbola nasional dan menghadirkan sebuah liga yang bermutu. Tetapi belakangan ini banyak sekali blunder yang dilakukan GTS, seperti masalah wasit yang terus berulang. Kemudian juga ketidaktegasan terhadap beberapa hal yang menurut kami sangatlah penting," ujar ketua umum Singa Mania, Ariyadi Eko, Minggu (28/8)

Dirinya mencontohkan ada sebuah klub yang kini beberapa kali melakukan partai kandangnya justru di tempat lawan yang dihadapi. 

"Itu jelas mencederai semangat fair play dan rasanya ini hanya terjadi di Indonesia. Sulit membayangkan Real Madrid yang terkena larangan bertanding justru memilih bertanding di stadion Nou Camp, markasnya Barcelona. Tapi begitulah yang terjadi di TSC 2016 ini, dan hal seperti ini tidak hanya terjadi sekali," ujarnya.

Selain itu, ketidakhadiran PBFC ke kandang Perseru Serui beberapa waktu lalu dan tidak mendapatkan sanksi tegas juga diakuinya dapat menimbulkan efek lain ke klub peserta TSC 2016. 

"Jika hanya sanksi denda, maka klub bisa menghitung rugi. Jika berangkat mengeluarkan biaya hingga 300 juta, sementara denda cuma 100 juta, maka bisa saja opsi tidak hadir yang dipilih. Hingga saat ini belum terdengar hukuman lain seperti pengurangan nilai atau yang lainnya," tambahnya.

Tidak hanya dua contoh tersebut, pembenahan kualitas wasit juga dianggapnya sebagai hal penting yang harus cepat oleh PT GTS di putaran kedua TSC 2016. 

"Jika di laga yang disiarkan langsung pun wasit bisa dilakukan membuat beberapa blunder, tentu hal ini harus dipertanyakan. Puncaknya kemarin dimana ada laga yang wasitnya harus diganti, ini mesti diusut tuntas dan tidak boleh terulang lagi, diluar negeri pun jika ada korps wasit yang bermasalah pun langsung diumumkan, kalau disini terkesan ditutupi," tegasnya.

Oleh karena itu, pihaknya pun meminta manajemen SFC mempertimbangkan keikutsertaan di kompetisi TSC ini.

 "Jika tidak ada perubahan, mungkin bisa dipertimbangkan lagi keikutsertaan SFC, apalagi TSC ini bukan kompetisi   resmi. Lebih baik mempersiapkan diri di kompetisi musim depan yang sudah diakui FIFA, jelas promosi-degradasinya serta ada kompetisi lanjutan bagi pemenangnya," pungkasnya.‎ (cr10)

Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan Indosat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "TSC Bukan Mimpi Indah  //‎Panpel TSC Dinilai Tak Tegas"