* Minyak Pertamina Genangi Selokan Warga
MUARAENIM, SRIPO---Sebagian besar warga Perumahan Griya Lestari, khawatir terjadi kebakaran dipemukimannya. Pasalnya sudah beberapa hari terakhir, genangan minyak mentah milik PT Pertamina (eks PT Pilona) memenuhi saluran air di sekitar rumah mereka, di pinggir Jalan Triton, perumahan Griya Lestari. Depan Andalas III, Kelurahan Pasar I, Muaraenim, Minggu (21/8).
Dari pengamatan dan informasi yang dihimpun dilapangan, bahwa kebocoran pipa minyak mentah milik PT Pertamina EP Limau yang dahulunya adalah milik PT Pilona tersebut sudah terjadi sekitar empat hari yang lalu. Akibat kebocoran tersebut, seluruh selokan dipemukiman dipenuhi oleh minyak mentah berwarna hitam serta menebarkan bau kondensat yang menyengat pernapasan. Dan semenjak kejadian tersebut, warga khawatir bisa terjadi kebakaran setiap saat.
"Kemarin beberapa warga sudah melakukan tes uji coba cairan di got ini, dan ketika kayu dicelupkan dan dibakar ternyata langsung terbakar. Makanya kami takut, jika ada yang tidak sengaja melepar rokok dan sebagainya," ujar Imron (38) salah seorang Warga Griya Lestari.
Menurut Imron, pihaknya sudah meminta kepada Pertamina untuk bertanggungjawab yakni secepatnya melakukan penanganan tersebut seperti menyedot ataupun membuang sisa-sisa genangan minyak mentah yang ada di selokan warga. Karena bisa saja nanti ada orang yang melempar puntung rokok dan menyebabkan terjadinya kebakaran. Jangan sampai nantinya sudah terjadinya kebakaran atau korban, pihak Pertamina baru mau serius menanganinya. Sebab jika melihat penanganan yang dilakukan saat ini sepertinya belum maksimal dan terlalu lama.
Hal senada juga dikatakan Alfian (40) bahwa pihaknya meminta kepada Pertamina untuk serius menangani masalah kebocoran ini. Sebab kejadian kebocoran ini, bukan baru kali ini tetapi sudah sering yang penyebabnya adalah korosi sebab umur pipa sudah tua. Untuk itu selain melakukan pembersihan, juga untuk segera melakukan peremajaan pipa, terutama yang melintasi pemukiman warga.
Sementara itu menurut Pengawas Lapangan dari PT Pertamina EP Limau (eks PT Pilona) Tondi yang didampingi oleh Humas Hafiz, mengatakan pihaknya mengetahui adanya kebocoran pipa pada hari Sabtu (20/8) sore dari petugas mereka (Ceker Line). Pipa tersebut dari stasiun Sengkuang (Lahat) menuju ke stasiun boster satu.
"Kita baru pindah manajemen, kalau dulu masih di PT Pilona, namun sejak tanggal 16 Agustus 2016, sudah diambil alih oleh PT Pertamina. Rencananya besok baru kita tuntaskan, saat ini, kran minyak sudah kita tutup," ujar Tondi.
Ketika di konfirmasi ke Asmen Humas dan Legal Pertamina EP Limau Galih, mengaku masih cuti, dan belum mendapatkan laporan masalah tersebut. Namun pihaknya akan secepatnya melakukan cross chek ke petugas dilapangan dulu.
"Terimakasih Pak, atas informasinya. Maaf, saya sedang cuti, tapi nanti akan saya cek, sebab saya juga belum dapat laporannya," ujar Galih ramah.(ari)
CAPTION FOTO :
Sedot Minyak : tampak mobil tangki sedang menyedot minyak tumpahan akibat pipa Pertamina bocor.
Timba Minyak 1,2,3 : Tampak beberapa petugas Pertamina sedang menimba minyak dari lokasi bocor.
Ratusan Paku Rel KA Dicuri
* Warga Bakar Motor Pelaku Pencurian
MUARAENIM, SRIPO---Ulah pelaku pencurian semakin nekat dan tidak pandang bulu. Seperti yang dilakukan oleh Triswan CS (35) warga Desa Karang Endah Selatan, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muaraenim (DPO), tanpa memikirkan keselamatan orang banyak, ia tega melakukan pencurian paku rel (Pent Roll) milik PT KAI di rel KA area Sungai Rumputan, Desa Lembak, Kecamatan Lembak, Kabupaten Muaraenim, Sabtu (20/8) sekitar pukul 15.00.
Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan Minggu (21/8), bahwa kejadian
tersebut secara tidak sengaja dipergoki oleh Hadi dan Tomi sebagai PK (Pembantu Keamanan) Rel PT KAI di area Sungai Rumputa,n Desa Lembak, Kecamatan Lembak, Muaraenim, yang sedang melakukan patroli rutin mengecek kondisi rel KA. Dan ketika akan melintas dilokasi kejadian, kedua petugas KA tersebut, melihat ada tiga orang laki-laki mencurigakan di rel KA. Kemudian keduanya mendekat dan spontan ketiga pelaku melarikan diri ke dalam hutan sambil membawa karung plastik warna putih. Dan kebetulan, kedua pelaku mengenali salah satu pelaku bernama Triswan. Atas kecurigaan tersebut, keduanya langsung memeriksa kondisi rel KA, dan ternyata benar ratusan paku rel sudah hilang dicuri. Melihat hal tersebut lalu keduanya langsung menghubungi anggota Polsek Lembak, dan tidak lama kemudian anggota Polsek Lembak mendatangi ke lokasi tempat pencurian dan melakukan pengejaran terhadap ketiga pelaku, namun sayang ketiga pelaku sudah melarikan diri. Lalu petugas bersama masyarakat melakukan penyisiran dan berhasil menemukan dua buah karung plastik berwarna Putih yang berisi 102 buah paku rel (Pent Roll), tiga unit sepeda motor yang diduga digunakan untuk melakukan aksi pencurian. Melihat para pelaku berhasil lolos, massa yang emosi langsung membakar satu motor milik pelaku sehingga menjadi abu. Dan untung petugas dengan personil terbatas berhasil menenangkan warga dan mengamankan barang bukti motor lainnya sehingga selamat tidak dibakar.
Kapolres Muaraenim AKBP Hendra Gunawan didampingi Kasubag Humas AKP Arsyad Agus, saat ini, pihaknya telah mengamankan barang bukti tiga buah motor milik pelaku yakni motor merk Xeon Warna merah BG 6608 OM, motor Viar Warna Hitam (tanpa Nopol) dan motor Honda Revo dalam kondisi hangus dibakar massa. Lalu dua buah karung plastik warna Putih yang semuanya berisi 102 buah Pent Roll. Sedangkan untuk ketiga pelaku masih dalam pengejaran.
"Aksi para pelaku sangat membahayakan nyawa orang lain, karena mencuri paku rel. Coba bayangkan jika sampai dilintasi KA," ujar Kapolres.(ari)
CAPTION FOTO :
BB Paku Rel 1,2 :
BB Motor : motor milik pelaku pencuri paku rel Hangus dibakar massa
Rel KA 1,2 : Tampak beberapa bantalan rel yang pakunya sudah hilang dicuri
Warga Ramai-ramai Serahkan Senpira
MUARAENIM, SRIPO---Sebagai wujud kesadaran masyarakat yang tinggi, warga berbondong-bondong menyerahkan senjata api rakitan (senpira) ke Polsek Lembak, Minggu (21/8).
Dalam penyerahan tersebut,warga yang berasal dari Kecamatan Lembak dan Belida Darat, menitipkan enam pucuk Senpira mereka ke Kades masing-masing yang didampingi Camat untuk diserahkan ke Polsek Lembak.
Menurut Kapolres Muaraenim AKBP Hendra Gunawan melalui Kapolsek Lembak AKP Aidil didampingi Kasubag Humas AKP Arsyad Agus, bahwa pihaknya sangat mengapresiasi hal tersebut, ini berarti kesadaran masyarakat akan bahayanya kecepek bagi kehidupan sudah baik. Dan ini berarti sosialisasi yang dilakukan selama ini, membuahkan hasil positif.
"Kita bersama tokoh masyarakat dan agama, hampir disetiap waktu menghimbau untuk menyerahkan senpira dan diberikan dispensasi tidak akan di proses secara hukum bagi yang menyerahkan secara sukarela," ujar Aidil.
Selama ini, kata Aidil, senpira tersebut sering digunakan masyarakat untuk berjaga-jaga dikebun mengusir binatag buas atau hama lainnya. Namun dengan maraknya kasus menggunakan senpira untuk aksi kejahatan makanya penggunaan senpira dilarang dan akan dikenakan sanksi hukum bagi yang memilikinya.
Adapun untuk senpira yang diserahkan hingga hari ini, lanjut Aidil, sebanyak tujuh pucuk yakni tiga pucuk kecepek laras panjang dan empat pucuk Senpira laras pendek beserta tiga butir amunisi aktif. Seluruh senpira dan amunis tersebut, nantinya akan dikumpulkan dan diserahkan ke Mapolres Muaraenim.(ari)
CAPTION FOTO :
Senpira Serahan : Tampak tujuh senpira laras panjang dan pendek beserta tiga butir amunisi dari hasil serahan masyarakat kecamatan Lembak dan Belida Darat di amankan di Mapolsek Lembak, Minggu (21/8).
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "Tiga Berita 10 foto"
Post a Comment