Buy and Sell text links

Sudah Bayarkan Hingga Rp 500 Miliyar Foto di kak igun

Sudah Bayarkan Hingga Rp 500 Miliyar

PALEMBANG, SRIPO -- Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagsel, Achmad Hafiz mengungkapkan jika pihaknya telah membayarkan jaminan di Semester I Tahun 2016 telah mencapai Rp 500 Miliyar dengan rincian dana Rp 444.539.557.540.

"Iya, untuk di Semester I ini kita sudah bayarkan hampir setengah triliun dengan total kasus 71.702," ujarnya disela acara
Forum Grup Discussion (FGD) yang digelar di Hotel Aston, Kamis (21/7).

Ditambahkannya, paling banyak jaminan ini dibayarkan untuk jaminan hari tua (JHT) yang mencapai 69.278 kasus atau dengan nilai Rp 410.541.633.370.

Lalu, jaminan kematian (JKM) dengan 651 kasus (Rp 16.524.000.000), jaminan kecelakaan kerja (JKK) 1.658 kasus (Rp 17.395.146.120) dan jaminan pensiun 115 kasus (Rp 78.778.050)

Ia juga mengatakan, ditahun ini juga pihaknya telah hampir mencapai target kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan tahun 2016, Dimana target tersebut berjumlah 2 Juta peserta khusus untuk di wilayah Sumbagsel

"Dari data terakhir ini, kita sudah capai 1,3 juta. Tinggal sedikit lagi untuk capai target. Untuk mencapai target tersebut kami menghimbau dan mewajibkan bagi setiap perusahaan untuk mengikutsertakan karyawannya dalam kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Kita pun bahkan siap jemput bola," ungkapnya.

Selain itu, saat ini untuk jaminan kecelakaan kerja, BPJS ketenagakerjaan akan menanggung peserta sampai sembuh.

"Bagi yang cacat sebagian permanen pekerja akan mendapatkan pelatihan khusus agar tetap bisa bekerja lagi melalui penyempurnaan manfaat jaminan kecelakaan kerja-return to work (JKK-RTW), di samping santunan cacat yang diterima," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Evi Aviatin, Direktur Pelayanan dan Pengaduan serta Direktur Pembina Wilayah Sumbagsel mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan. Salah satunya dengan menjalankan One Day Service di setiap kantor cabang.

"Kami sudah sejak lama jalankan program ini, namun terkadang jumlah pekerja yang datang khususnya untuk klaim JHT itu sangat tinggi. Akibatnya, antrean panjang sering terjadi dan kami terpaksa membuat penjadwalan," tuturnya.

"Untuk itu, kami bekerjasama dengan sejumlah perbankan dan membuka 5 service point office (SOP) di bank-bank. Dengan cara ini, sudah bisa mengurangi antrean dan mempercepat pelayanan," tutupnya.(cr26)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sudah Bayarkan Hingga Rp 500 Miliyar Foto di kak igun"