* Tidak Bisa Menunjukkan Kartu UKW
JAKARTA, SRIPO----Puluhan kontingen atlit Biliard PWI se-Indonesia, memilih mogok bertanding. Pasalnya para atlit menilai ada kontingen yang tidak sportif dalam mengirimkan atlitnya yang diduga bukan benar-benar berprofesi sebagai wartawan, di gedung Hangout Poll Billiard Giant Pasteur Bandung, Jumat (29/7)
Dari informasi dilapangan, protes kontingen atlit biliard tersebut hampir diikuti oleh seluruh kontingen se-Indonesia. Dari 23 propinsi yang mengirimkan atlitnya hanya kontingen biliar Jatim dan Jabar yang masih memilih tetap melaksanakan pertandingan. Aksi mogok bertanding tersebut secara spontan dilakukan oleh atlit karena merasa ada atlit yang keanggotaannya sebagai wartawannya masih dipertanyakan. Selain itu juga, masih ada perbedaan pemahaman aturan pertandingan antara panitia dengan peserta dan manajer kontingen dari masing-masing daerah.
Menurut Manajer Kontingen Biliyard Richan Joe PWI Sumsel, teman-teman dari kontingen kita dan lainnya sangat kecewa dengan panitia penyelenggara. Sebab ada beberapa aturan yang ada dengan yang diterapkan oleh panitia berbeda persepsi sehingga para atlit merasa dirugikan. Selain itu juga, ada salah satu atlit bilyar yang status keanggotaannya sebagai anggota PWI dan memegang kartu UKW yang masih dipertanyakan. Dan sebagai wujud kekecewaan para atlit wartawan menghempaskan kartu PWI dan UKW serta mogok bertanding.
"Kita minta atlit tersebut untuk menunjukkan kartu PWI biasa dan Kartu UKW sebagai syarat utama atlit, tetapi atlit tersebut tidak bisa menunjukkannya. Dan panitia sepertinya berbeda persepsi dalam menerapkan aturan dengan atlit dan manajernya," ujar Ican panggilan akrabnya.
Dikatakan Ican, didalam pertandingan biliard, itu ada empat kelas yang dipertandingakan yakni bola sembilan single, doble bola delapan, single bola sembilan dan doble bola sembilan. Dan dalam aturan, jika wartawannya sudah UKW maksimal hanya bisa bermain tiga kelas, jika non UKW hanya dua kelas saja. Namun dilapangan, ternyata yang bersangkutan bermain di empat kelas.
Sementara itu Ketua PWI Sumsel Oktaf Riadi, mengaku sangat kecewa dengan kejadian tersebut. Dan sepertinya, bukan dicabor Biliar saja, namun diduga juga ada di cabor lain. Padahal ia berharap, dalam kegiatan Porwanas di Jawa Barat, teman-teman benar sportif dan tidak melakukan kecurangan-kecurangan. Padahal kegiatan ini adalah sebagai ajang silaturahmi, prestasi hanya sebagai hiburan.
Ketika dikonfirmasi ke panitia Cabor Biliar Porwanas ke-XII Adi, mengatakan jika jalannya pertandingan sudah sesuai dengan aturan. Bahkan seorang atlit bisa saja bermain untuk empat kelas tersebut. Dan ketika ditanyakan masalah dugaan ada atlit yang keanggotaannya dipertanyakan, Adi mengatakan bahwa sebenarnya kartu UKW tersebut ada, dan sekarang masih sedang diurus.
"Maaf pak ya, sekarang kita masih rapat membahasnya dengan pengurus PWI dan Siwo PWI," ujar Adi.(ari)
CAPTION FOTO :
Mogok Bertanding 1,2 : Tampak sebagian besar atlit PWI se-Indonesia melakukan protes secara spontan dengan mogok bertanding pada kegiatan Porwanas ke- XII Bandung, di gedung Hangout Poll Billiard Giant Pasteur Bandung, Jumat (29/7).
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "Kontingen Biliard Pilih Mogok Bertanding"
Post a Comment