Harga Cabai di Pagaralam Anjlok
*Stok Melimpah
PAGARALAM, SRIPO – Melimpahnya stok cabai merah di pasaran di Kota Pagaralam, membuat harga jual bahan baku sambal ini anjlok. Harga cabai di pasaran tradisional dalam Kota Pagaralam turun drastis dari kisaran Rp40 ribu perkilogram saat hanya ,Rp13 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram.
Kondisi ini dipastikan akan membuat para petani merugi. Pasalnya harga saat ini tidak sebanding dengan modal perawatan yang harus dikeluarkan para petani. Belum lagi modal awal pembukaan lahan dan pembelian binit serta mulsa yang saat ini juga mahal.
Sukur (46) salah satu petani cabai mengaku sangat kecewa dengan harga cabai saat ini. Pasalnya pihaknya baru saja panen cabai. Padahal sebelumnya harga cabai yang mencapai Rp40 ribu perkilogram bisa membuat pihaknya mendapat untung.
"Kalau kondisi harga hanya Rp15 ribu perkilogram seperti saat ini dipastikan kami rugi dek. Pasalnya modalnya saja satu batang ini hampir Rp10 ribu belum biaya angkut dan buah yang busuk," jelasnya.
Informasi yang dihimpun Sripo, jelang Idul Fitri 1437 H lalu, harga kebutuhan pokok, termasuk cabai melambung, tembus Rp40 ribu perkilogram. Namun, saat ini justru sebaliknya terjadi, harga cabai malah turun drastis.
Yunan (40), pedagang cabai di pasar Terminal Nendagung, Kecamatan Pagaralam Selatan membenarkan jika saat harga cabai anjlok. Hal ini disebabkan cabai sedang banyak dipasar.
"Sekarang ini harga cabai merah dijual di pasaran, berkisar Rp13 ribu sampai Rp15 ribu per kilogram. Anjloknya harga cabai merah, dampak mulai masuknya musim panen di beberapa daerah, sehingga membuat stoknya melimpah. Pasokan banjir, sementara permintaan di pasar sedikit," katanya.
Senada dikatakan Tri, pedagang cabai lainnya, anjloknya harga cabai merai di pasaran, karena sejumlah wilayah sudah masuk masa panen kedua.
"Meski harga cabai tengah turun, tetapi tidak serta merta membuat masyarakat membeli cabai dalam jumlah banyak. Harga jual cabai merah panjang Rp15 ribu per kilogram, cabai merah hijau Rp13 ribu per kilogram, dan cabai rawit Rp25 ribu per kilogram," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Kopreasi dan Pengelolaan Pasar, Drs Marjohan Mpd mengungkapkan, rendahnya harga cabai karena lebih disebabkan melimpahnya hasil komodisti cabai di sejumlah pasar yang dihasilkan petani lokal.
"Salah satu penyebab rendahnya harga cabai, karena panen cabai diprediksi berbarengan disejumlah wilayah Pagaralam. Mudah-mudahan penurunan harga cabai diprediksi tidak berlangsung lama," jawabnya.(one)
0 Response to "BERITA PAGARALAM 1"
Post a Comment