Buy and Sell text links

Berita OKI

 

Pembangunan Tiang Jembatan Lingkar Asal Jadi

·         Dikerjakan Pada Malam Hari Tanpa Pengawas

KAYUAGUNG, SRIPO – Pembangunan jembatan penghubung jalan lingkar diperbatasan Kelurahan Sukadana dengan Desa Arisan Buntal Kecamatan Kota Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), persisnya di Jalan Alternatir Kayuagung-Palembang. Tampaknya dikerjakan oleh kontraktor asal jadi, Senin (25/7).

Pantauan wartawan, tiang penyangga maupun tiang beton yang telah ditanam dengan pipa besi berdiameter sebesar ember itu, di pasak dengan pasir yang disedot, diambil dari dalam Sungai Komering. Tak hanya itu, tiang beton yang sudah dirangkai untuk penahan badan jembatan hanya ditimbun dengan pasir sungai. Pekerjaan itu, tanpa pengawasan.

Ironisnya, pelaksanaan pekerjaan pengecoran jembatan tadi yang menelan dana miliran rupiah tersebut, dikerjakan pada malam hari. Pekerjaan seperti penganyaman besi baru dikerjakan siang harinya. Yang menjadi pertanyaan warga, tidak adanya papan proyek yang sudah lama dikerjakan.

"Sepengetahuan saya, pekerjaan pengecoran tiang maupun badan tiang jembatan dikerjakan pada malam hari pak," kata Rusyadi (40) warga Kayuagung ketika melihat pengisian pasir di pinggiran tiang jembatan yang berada di seberang Kelurahan Perigi.

Disebutkan Rusyadi, pengecoran tiang di pinggir jalan ini saja, dikerjakan pada malam hari. Sementara di pagi dan siang harinya tidak ada pekerjaan lain. "Kalau dikatakan mengganggu aktifitas lalulintas juga tidak. Motor dan mobil yang lewat juga lancar-lancar saja," ujar Rusyadi panjang lebar yang menganggap pekerjaan jembatan ini ada permainan pemborongnya.

Rusyadi sebagai pemuda Kayuagung, berharap kepada pengawas dari pemerintah harus lebih jelih mengawasi pelaksanaan pekerjaan proyek ini, kalau tidak masyarakat OKI dan Sumatera Selatan yang dirugikan. "Kalau cepat rusak siapa yang rugi, tentu kami masyarakat OKI," tegasnya.

Informasi yang dihimpun sebelumnya, ada pengakuan dari pekerjaa menyebutkan, tiang-tiang kolam berdiameter sebesar ember yang tertanam diisi dengan pasir tanpa campuran. Seharusnya, tiang ini dimasukan anyaman besi lalu di isi, corkan dengan adukan semen dengan ketentuan yang telah ditentukan. Semua ini, karena kurangnya pengawasan dari pemerintah karena dikerjakan pada malam hari bukan siang harinya.

Terpisah Kepala Dinas PU OKI Ir H Hapis MM mengatakan, pekerjaan pembangunan jembatan penghubung untuk jalan lingkar itu, dikerjakan oleh pihak Provinsi Sumsel dan pengawasan juga oleh provinsi. "Kalau sebelum pelaksanaan kemarin memang ada koordinasinya, untuk pengawasan lebih lanjut bukan wewenang kita. Tapi kalau warga ada temuan bisa kita sampaikan dengan pengawasnya untuk berkoordinasi," ujar Hapis ketika dihubungi melalui telpon dan mengakhirinya pembicaraan.

Sementara itu, pekerja di lapangan ketika ditemui wartawan tidak mau berkomentar. Demikian, ketika ditanya siapa pengawas maupun yang lainnya yang bisa dimintai komentar mengenai pembangunan jembatan tadi, malahan pekerja meninggalkan wartawan yang bertanya.

"Maaf Pak, bukan wewenang saya untuk menjawab saya tidak tahu," singkatnya seraya berlalu. (mbd)

 

SRIPO/MAT BODOK
PASIR – Tampak semprotan pasir yang diambil dari Sungai Komering OKI, yang digunakan untuk penimbunan badan tiang jembatan yang jauh dari pandangan mata, jauh bersebrangan.

 

   

 

   

  

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berita OKI"