Pengurus Cabor Harus Mandiri
PALEMBANG, SRIPO--Ketergantungan Pengurus cabang olahraga terhadap kucuran dana dari Pemerintah, seakan mendarah daging yang sulit dilepaskan. Meski peran Pemerintah masih begitu vital, namun diharapkan kedepan Pengurus cabor dapat melepaskan diri dari kertegangungan dana APBN dan APBD. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Peningkatan Mutu Pelatih Kemenpora, Suyadi Pawiro, jika sebagian besar cabang olahraga masih sangat bergantung pada APBN dan APBD, sementara mengacu pada undang-undang bagaimana mendorong Penprov untuk mandiri dan membiayai proses masing-masing cabor.
"Harapannya kedepan mampu bisa membiayai diri sendiri, apa dengan CSR, bisnis, atau misalnya hal-hal kreatif yang dapat membuat Pengprov tidak bergantung secara terus menerus di APBN. Memang ada peran pemerintah, namun itu bisa dijadikan stimulus untuk pengprov atau penyedia fasilitas," ujarnya, ketika membuka Pelatihan Manajemen Olahraga dan Kapasitas Pengelola Organisasi Olahraga fungsional, profesional dan prestasi di Sumsel pada 13-15 Juni di Rio City Hotel Palembang, Senin (13/6)
Suyadi mengatakan, kegiatan ini secara umum untuk refreshing bagi pengurus cabor, juga merupakan evaluasi bagaimana organisasi olahraga saat ini. Lantaran, belajar dari negara maju cabor-cabor bisa tegak mandiri dan pembinaan bukan lagi kendala yang terus diributkan.
Untuk itu, dikatakan Suyadi Kemenpora sengaja mengundang Mahaka Sport and Entertainment yang selama ini dinilai cukup kompeten menyelenggarakan event olahraga tanpa suntikan dana Pemerintah, serta Badan Standarisasi Akreditasi Nasional Keolahragaan.
"Goalnya dari kegiatan ini, kita ingin tahu apa sih yang dibutuhkan teman-teman di Pengprov dan evaluasi dampak dari kegiatan ini," kata Suyadi.
Kegiatan yang diikuti oleh 80 pengurus organisasi olahraga di Sumsel itu dibuka langsung oleh Kepala Dispora Sumsel H Akhmad Yusuf Wibowo. Yusuf menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kemenpora yang telah menggelar kegiatan yang berguna untuk pengurus untuk mendapatkan pengetahuan yang bermanfaat dalam tata kelolah organisasi keolahragaan.
"Ada 4 hal penting dalam tata kelolah organisasi, yakni Sumber Daya Manusia, program yang baik, sarana dan prasarana serta anggaran. Kami berharap segenap organisasi mendalami tugas dan fungsinya di organisasinya masing-masing," kata Yusuf.
Ia mengatakan dengan adanya pelatihan ini organisasi lebih fokus tentang pengelolahan dan kepengurusan pembinaan olahraga di masing-masing cabor.
"Jujur saja, pembinaan saja masih like and dislike. Namun Sumsel tidak muluk-muluk dalam pembunaan, dengan mengutamakan kejujuran, objektif," tambah Yusuf.
Namun tujuan utama dalam kegiatan ini adalah peningkatan kompetensi para pengurus organisasi keolahragaan dalam rangka mewujudkan organisasi keolahragaan yang transparan dan akuntabel dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta untuk mengembangkan olahraha prestasi. (Cr10)
0 Response to "Pengurus Cabor Harus Mandiri"
Post a Comment