Muchendi Berharap TSC Tak Dihentikan
PALEMBANG, SRIPO---Buntut dari bentrok rusuh suporter Jack Mania ketika penghujung laga Sriwijaya FC (SFC) kontra Persija Jakarta, hingga membuat wacana distopnya gelaran Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Namun, melihat rencana tersebut Manajemen SFC berharap Kemenpora dapat berfikir jernih, sehingga tidak gegabah dalam mengambil keputusan.
Seperti diungkapkan Asisten Manajer Laskar Wong Kito, Muchendi. Menurutnya, untuk menghabisi hama tikus tidak lantas menbakar rumah. Lantaran, yang perlu difikirkan yakni bagaimana caranya menghentikan suporter yang selalu membuat rusuh bukan kompetisinya.
"Semoga itu tidak terjadi (pengentian kompetisi). Yg harus dipikirkan itu bagaimana cara nya menghentikan supporter yang selalu membuat rusuh bukan kompetisi nya," ujarnya, Minggu (26/6)
Menurut Muchendi, saat ini meski ada suporter yang dinilai anarkis masih ada klub dan supoetwe yang sehat, yang mendukung dengan baik timnya. Karena itu, selayaknya pihak Menpora dapat dengan jeli mengenali siapa saja suporter yang membuat kekacauan.
"Saat ini, masih banyak klub dan supporter yang sehat ingin berkompetisi di tanah air. Kita semua tahu dan hafal dengan supporter yang membuat onar, itu yang harus diantisipasi kedepan. Bisa dengan cara meningkatkan pengamanan atau partai usiran," harap anak Wakil Gubernur Sumsel ini
Untuk itu, diungkapkan Muchendi jika Menpora tidak lantas menghentikan komepetisi sepakbola Indonesia. Lantaran, saat ini setelah kemarin mati suri kini baru hidup lagi.
"Kita berharap kompetisi ini tidak dihentikan, karena sepakbola Indonesia mulai bangkit. Dan ini hiburan masyarakat dan banyak juga yang menggantungkan hidupnya dari sepakbola," ucapnya
Sebelumnya, Kemenpora RI segera merespons terkait insiden kerusuhan suporter yang terjadi di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK).
Berdasarkan rilis resmi Kemenpora RI, pihaknya mempertimbangkan untuk menghentikan sementara gelaran ISC sambil menunggu pembahasan antara PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator TSC, Kepolisian RI, dan PSSI.
"Sesuai dengan permohonan PT GTS yang telah disampaikan kepada Menpora untuk menyelenggarakan kompetisi TSC, Kemenpora pada 28 April telah menerbitkan surat rekomendasi kepada Dirut PT GTS dengan suatu catatan pada poin 3 bahwa Kemenpora memiliki hak dan kewenangan untuk mencabut rekomendasi tersebut," demikian pernyataan resmi dari Kemenpora RI.
"Sebagai informasi, rekomendasi tersebut penting sebagai prasyarat untuk mengajukan perizinan kepada Kepolisian RI."
Pihak Kemenpora melanjutkan, bentrokan di GBK, Jumat (24/6) malam lalu merupakan satu masalah dari rangkaian kejadian bentrok suporter di TSC yang disoroti Kemenpora. Sebelumnya juga ada catatan merah dari operator menyusul insiden bentrok suporter di Sleman dan Gresik, beberapa waktu lalu.
"Itu sebabnya Dirut PT GTS kemudian dipanggil Menpora tanggal 30 Mei 2016 yang meminta agar PT GTS bisa membenahi ketertiban turnamen mengingat perjalanannya masih panjang hingga Desember 2016 dan meminta PT GTS untuk melakukan penanda-tanganan MoU dengan pihak Kepolisian RI," tulis pihak Kemenpora.
Dengan berulangnya kejadian ini, Kemenpora pun menilai PT GTS belum juga mematuhi perintah Kemenpora untuk merealisasikan MoU dengan Kepolisian RI dan juga belum mampu mengatasi berbagai insiden suporter yang terjadi. (Cr10)
0 Response to "Muchendi Berharap TSC Tak Dihentikan"
Post a Comment