Buy and Sell text links

Mimpi Buruk Laskar Wong Kito //Widodo : Tidak Ada Tim Tidak Pernah Kalah

Mimpi Buruk Laskar Wong Kito
//Widodo : Tidak Ada Tim Tidak Pernah Kalah

PALEMBANG--Eduardo Maciel dan Patrick Da Silva sukses menjadi mimpi buruk bagi Laskar Wong Kito malam ini. Bermain di stadion Tri Dharma Gresik, akselerasi Eduardo pemain yang bisa disebut supersub ini,  sangat merepotkan lini belakang Sriwijaya FC (Sfc). Terbukti dua gol yang dihasilkan Laskar Joko Samudro dipersembahkan Patrick Da Silva, merupakan hasil kerja kerasnya menembus ketatnya pertahanan SFC.

Supardi dan kawan-kawan kalah tipis dari tim 1-2 dari Gresik United. Gol SFC dicetak Hilton Moreira menit ke-21. Sementara gol Gresik United dicetak Patrick Roberto Daniel Da Silva menit ke-48 dan 60.

Sejak awal, kedua tim memang menampilkan permainan cepat, apalagi sejak gol pertama Hilton Mourera, membuat tuan rumah seakan marah dan lebih melakukan presing kepada pemain SFC. Akhirnya betul-betul petaka bagi Teja Pakualam, ketika kemelut didepan gawang dari croaing Eduardo, Teja yang tampil cukup disiplin tak mampu menjangkau bola tendangan salto Patrick Da Silva dan merubah angka menjadi 1-1 sama bagi Pesegres.

Lecutan semangat skuad Liestiade langsung naik beberapa kali lipat sejak gol Patrick. Meski SFC tidak diam saja dan langsung melakukan serangan balasan, tapi umpan manis Firman Utina kepada Hilton tak mampu berbuah gol. Padahal, plasing cantik Hilton tipis melewati tiang gawang kiri Pesegres.

Babak kedua ini, tuan rumah memang tampil lebih spartan. Pasukan Oh Inkyun  selalu melakukan presing ketat bagi pemain SFC yang coba menguasai bola. Bahkan, kini akhirnya pencetak gol SFC Hilton Mourera terpaksa mendapat hadiah kartu kuning, ketika tangannya dianggap memukul wajah pemain Pesegres.

Lagi-lagi kemelut depan gawang Teja Pakualam menjadi sebuah petaka malam ini. Berawal dari akselerasi Eduardo dari sisi kiri lapangan membuat lini belakang SFC seakan kalang kabut mengejar pemain sayap Pesegres itu. Apalagi, seketika crosing apik yang menuju langsung jantung pertahanan, membuat Teja tak mampu menepis bola sehingga Patrick Da Silva kembali mencetak gol dan memperlebar keunggulan 2-1 bagi Pesegres.

Kedua tim memang terlihat memasuki menit 60, tak mau lagi bersbar untuk bermain tertutup. Keduanya langsung full atack dan silih berganti menyerang pertahanan lawan. Widodo C Putro pelatih SFC yang tak mau pulang dengan membawa kekalahan, langsung menarik Firman Utina dengan memasukan Yohanis Nabar.

Namun sayang, hingga akhir laga meski mendapat kembali peluang emas, Beto yang disodori umpan oleh Yohanis tak mampu menyamakan kedudukan. Dengan hasil ini SFC pulang dengan kekalaham pertama mereka, dan tak meraih angka. Sementara, Pesegres berhasil membawa kemenangan perdana ke stadion Tri Dharma dan menanjak di papan klasmen sementara. 

Sementara itu, pelatih Pesegres Gresik United Liestiadi mengaku sangat senang jika skuadnya dapat meraih kemenangan. Ini merupakan hasil kerja semua tampil spartan dan membuktikan jika pemain Pesegres layak untuk di perhitungkan, bahkan bisa menembus sebagai pemain Timnas.

"Saya mengucapkan syukur karena kami bisa menang, dan ini kado untuk suporter Persegres yang kemarin mendapat musibah. Pemain kami bermain spartan, mereka juga terpacu adanya Alfred Ridlel, mereka menunjukkan bahwa mereka lebih pantas masuk timnas ketimbang SFC," ujarnya

Menurut Listiadi, emosi dan semangat pemaim begitu keluar.  Sprit untuk meraih kemenangan terpancar. Karena semua pemain sadar jika Pesgeres harus keluar dari papan bawah, lantaran level Pesegres ada di papan atas.

"Di ruang ganti saya hanya katakan kepada pemain,  jangan keluar dari lapangan dengan malu," ucapnya

Pelatih SFC, Widodo C Putro, mengakui jika ini merupakan kekalaham perdana mereka di Torabika Soccer Championship. Meski begitu menguras tenaga, emosi. Tapi harus tetap memberika selamat kepada tuan rumah yang sukses memanfaatkan kelemahan SFC.

"Kekalahan ini menjadi evaluasi, tidak ada tim yang tidak terkalahkan, semua pasti akan mengalaminya. Dan ini jadi pelajaran bagi kami," ucap Widodo

Ditanyai mengenai mengapa ia mencadangkan satu pemain asinya Yu Hyun Koo, Widodo mengakui jika rencana tersebut ia lakukan hanya karena faktor strategi.

"Pertimbangan saya mencadangkan yu hyun koo lebih karena faktor strategi, ada juga kekhawatiran dia akan terkena akumulasi kartu kuning. Namun perlu diketahui dia anti klimaks karena mengalami kram yang luar biasa setelah selesai pertandingan terakhir di kandang. Saya harus memastikan agar dia tetap fit hingga kompetisi selesai, dan tentang gol lawan lahir karena  kurang konsentrasi dan sebenarnya itu sudah saya ingatkan di ruang ganti," pungkas Widodo. (Cr10)

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to "Mimpi Buruk Laskar Wong Kito //Widodo : Tidak Ada Tim Tidak Pernah Kalah"