* Tunggak Bayaran 36 Bulan
MUARAENIM, SRIPO---Karena telah menunggak pembayaran air bersih selama 36 bulan, akhirnya PDAM Lematang enim, melakukan pemutusan dan pencabutan meteran di Mess PT KAI Muaraenim, di jalan lintas Muaraenim-Prabumulih, Senin (13/6).
Dalam aksi pemutusan meteran tersebut, petugas PDAM Lematang Enim, dibantu oleh kepolisian dan POM TNI.
Menurut Dirut PDAM Lematang Enim Puryadi melalui Kabag hubungan pelanggan Sartono, bahwa tunggakan Mess PT KAI ini sudah mencapai 36 bulan dengan besar tunggakan sekitar Rp 21 juta. Pihaknya sudah berupaya melakukan sosialisasi dan himbaun kepada seluruh pelanggan terutama yang menunggak sudah cukup lama, namun sepertinya masih ada saja yang kurang peduli dan menganggap angin lalu.
"Kita sudah cukup bersabar, jika tidak tegas, bagaimana perusahaan akan berjalan kalau uangnya banyak dihutangi, sebab kita dengan PLN bayar untuk menghidupkan PDAM. Malah terlambat sedikit saja sudah kena putus," ujar Sartono.
Dikatakan Sartono, bahwa pemutusan saluran PDAM ini di akan dilakukan kepada seluruh pelanggan maupun perusahaan tanpa kecuali terutama yang telah menunggak di atas tiga bulan.
Pihaknya sudah cukup memberikan toleransi kepada pelanggan yang menunggak tersebut untuk segera membayar tunggakannya. Tindakan pemutusan sambungan PDAM ini, sudah kita lakukan sejak Desember 2015 yang lalu. Namun masalahnya setiap kali akan dilakukan pemutusan sambungan masih ada warga yang menghalang-halangi untuk tidak melakukan pemutusan sambungan. Makanya setiap turun, pihaknya selalu meminta pengawalan Kepolisian, Denpom dan Sat pol PP. Saat ini sudah tercatat ada sekitar 500 pelanggan PDAM yang sudah di lakukan pemutusan saluran PDAM-nya yang meliputi PDAM Muaraenim, Tanjungenim dan Teluk Lubuk Pendopo.
Ditambahkan Sartono, bagi pelanggan yang terkena pemutusan sambungan pihaknya memberi tenggang waktu selama tiga bulan untuk menyelesaikan tunggakannya. Dan ia meminta kepada pelanggan untuk secara sadar melakukan pembayaran secara rutin, sebab maju mundurnya PDAM Lematang Enim, tergantung dari pembayaran para pelanggan.
Sementara itu Humas PT KAI Drive III Regional Sumsel Aida Suryanti, ketika dihubungi melalui ponsel, meski aktif tetapi tidak diangkat.(ari)
CAPTION FOTO :
Cabut Meteran : Tampak tim gabungan PDAM Lematang Enim, melakukan pencabutan meteran pelanggan dan perusahaan yang nakal membayar iuran, di Muaraenim, Senin (13/6).
Pasien Keluhkan Kondisi RS Rujukan
* Irma Suryani Sidak ke RSUD dr HM Rabain Muaraenim
MUARAENIM, SRIPO---Hasil dari inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa rumah sakit terutama rumah sakit rujukan regional, ternyata permasalahannya terbentur masalah Alkes, SDM dan infrastruktur rumah sakit.
"Saya sudah melakukan kunjungan hampir di wilayah Indonesia, rata-rata pasien keluhkan kondisi RS rujukan tersebut," ujar anggota DPR RI Irma Suryani dalam sidak ke RSUD dr HM rabain Muaraenim, Senin (13/6).
Menurut Irma Suryani, tujuan kedatangannya ke Muaraenim, selain untuk melakukan sosialisasi UU Perlindungan Kerja, juga untuk menindaklanjuti banyaknya keluhan dari pasien dari RS Lahat, Pagar Alam, Prabumulih dan PALI terkait masalah rujukan ke RS Rujukan Regional di RSUD dr HM Rabain Muaraenim. Sebab seharusnya sebagai rumah sakit rujukan regional type B, benar-benar bisa menjadi penunjang rumah sakit Type A yakni RSMH Palembang. Namun hal ini, tidak bisa disalahkan sepihak kepada rumah sakit rujukan regional saja, memang kendalanya di rumah sakit tujukan regional type B yang telah ditunjuk di Sumsel, ternyata rata-rata kendala utama di masalah masih minimnya peralatan kesehatan (alkes). Kemudian masalah keterbatasan SDM tenaga medis seperti dokter spesialis, masalah sarana dan prasaran serta masalah pasokan obat-obatan.
"Kita sudah ngomong langsung dengan ibu Menkes tentang masalah ini. Jika memang dijadikan rumah sakit rujukan regional type B, maka pemerintah harus memenuhinya, jangan asal-asalan," tukas Irma Suryani.
Dikatakan Irma, dari hasil sidaknya di beberapa tempat terutama dari daerah pemilihannya (Sumsel II), banyak sekali terkuak kekurangan dan keluhan para pekerja di daerah. Untuk itu, sembari menunggu terealisasinya kekurangan-kekurangan tersebut, ia meminta kepada rumah sakit rujukan regional untuk terus berinovasi dan mengoptimalkan kenierja RSUD dr HM Rabain Muaraenim.
"Saya akan berusaha mengawal terealisasinya kekurangan tersebut. Tapi ingat saya bukan mengawal proyek, sebab anggota DPR tidak boleh main proyek," kata Irma sembari mengingatkan anggota DPRD Muaraenim dari fraksi Nasdem.
Saat ini, lanjut anggota Komisi IX DPR RI ioni, pandangan masyarakat, bahwa rumah sakit rujukan regional tidak mau melayani pasien, padahal tidak sama sekali, hal itu dikarenakan, mereka (rumah sakit)n memang keterbatasan alkes, SDM dan infrastruktur. Makanya dengan adanya Program Nusantara Sehat, dari pemerintah, tentu harus direalisasikan jangan hanya ada program namun supporting tidak ada.
Sementara itu Direktur RSUD Dr HM rabain Muaraenim Dr H Suwandi SPA, bahwa di Sumsel ada empat rumah sakit rujukan regional Type B yang ditunjuk oleh Pemprop Sumsel yakni Palembang, Muaraenim, Baturaja dan Lubuk Linggu.
Namun dari keempat rumah sakit tersebut, RSUD dr HM Rabain Muaraenim yang paling siap. Saat ini, kita sudah membangunkan fasilitas fisik, dan menyekolahkan beberapa dokter mengambil dokter spesialis untuk mengisi tenaga spesialis pada type B nanti. Yang menjadi kendala adalah masalah Alkes, sebab kita tidak ingin menjadi Rumah sakit rujukan abal-abalan namun yang benar-benar rumah sakit.
Sebab tujuan keberadaan rumah sakit rujukan regional ini, adalah untuk mengurangi beban daya tampung rumah sakit type A dan memperpendek rentang jarak ke masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan. Rumah sakit dr HM Rabain Muaraenim ini, menjadi rujukan untuk RS Prabumulih, PALI, Lahat dan Pagar Alam.
"Program ini adalah pilot porject, jadi tidak mungkin seluruh rumah sakit dijadikan type B, sebab keterbatasan alkes dan SDM," ujar Suwandi.(ari)
CAPTION FOTO :
Sidak RS 1,2,3 : Tampak anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani didampingi anggota DPRD Muaraenim dari fraksi Nasdem melakukan sidak di ruang IGD dr HM Rabain Muaraenim, Senin (13/6).
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "Dua berita lima foto"
Post a Comment