Pemkot Bakal Ambil Sempel Jajanan Pasar Ramadan
*Awasi Produk Makmin dan Industri Rumahan
PAGARALAM, SRIPK – Maraknya produk makanan yang dijual di pasaran saat bulan Ramadan membuat pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Pagaralam perlu melakukan pengawasan. Ditambah lagi sudah ada warga yang keracunan makanan.
Pengawasannya di lapangan akan diperketat. Hal ini agar agar produk makanan yang dijual ataupun yang akan dikonsumsi benar-benar bisa dijamin kesehatannya, dan tidak dicampur oleh bahan yang berbahaya, seperti pengawet, pewarna tekstil atau lainnya.
"Belum lama ini kita sudah melakukan pengawasan terjun ke lapangan sebelum mengecek beberapa jenis produk yang dijual di pasaran. Dalam waktu dekat pengawasan serupa akan kembali kita lakukan, termasuk kepada pelaku industri rumahan," ujar Kepala Dinas Kesehatan, Roshan YM melalui Kabid Farmasi, Makanan dan Minuman (Farmakmin), Sugihartono kemarin.
Petugas nanti akan mengecek langsung, seperti mengambil sampel makanan yang dicurigai mengandung bahan-bahan yang berbahaya dan beracun (B3) yang dijual oleh para pedagang. Selain itu akan dilakukan pendataan kepada para pelaku industri rumahan. Seperti tempat pembuatan mie kuning, tahu, tempe, pembuatan kripik pisang, singkong, dodol, minuman seduh bubuk rosella, jahe, dan bubuk kopi.
"Pemantauan ini sebagai langkah pengawasan terhadap makanan dan minuman, sekaligus melihat lebih dekat sebagai salahsatu upaya pengawasan produk makanan sebelum diedarkan di pasaran," jelas Sugihartono seraya mengatakan, tim pengawasan yang dilakukan nantinya melibatkan Satker terkait.
Sebelumnya dikatakan Sugihartono, pelaku usaha industri rumah tangga yang memproduksi produk makanan dan minuman di Pagaralam cukup banyak, mencapai ratusan.
Diansyab (41), warga Pagaralam menyinggung terkait pengawasan kepada para pelaku industri makanan atau minuman skala kecil atau rumahan, hendaknya adanya monitoring berkala dari pemerintah ataupun pihak terkait lainnya.
"Pengawasan secara berkala ini tentunya perlu dilakukan secara ketat, jangan sampai produk makanan yang mengandung bahan campuran berbahaya ini beredar di pasaran, terlebih dikonsumsi oleh konsumen," katanya.(one)
0 Response to "BERITA PAGARALAM 1"
Post a Comment