Sekdes Jual Raskin Rp 2.650 per Kg
· Janda Pematang Gratis Dapatkan Raskin
KAYUAGUNG, SRIPO – Untuk meminimalisir adanya pungutan liar (Pungli) dalam penyaluran beras miskin (Raskin) di wilayah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI), telah menganggarkan dana Rp 3,5 Miliar untuk distribusi raskin dari Kayuagung menuju kecamatan-kecamatan. Moment pembagian raskin masih saja dimanfaatkan oleh oknum untuk meraup keuntungan pribadi.
Seperti halnya di Desa Pematang Panggang Kecamatan Mesuji, dimana Pemerintah Desa memberi amanat kepada Sekretaris Desa (Sekdes) untuk menjual raskin seharga Rp 40.000 per karung isi 15 kilogram atau Rp 2.650 per Kg. Hal ini jelas menyalahi aturan dimana pemerintah telah menetapkan harga raskin Rp 1.600 per Kg.
Tingginya harga raskin yang melebihi ketetapan pemerintah jelas menimbulkan kritikan dari warga Pematang Panggang selaku penerima manfaat. Bahkan, tidak lagi dilibatkannya kepala dusun membuat penyaluran raskin tidak merata, serta masyarakat yang mempunyai uang bisa membeli dalam jumlah yang lebih banyak.
"Ya lumayan mahal, Rp 40.000 per karung isi 15 Kg. Tapi kami selaku masyarakat miskin sangat berharap, apalagi sejak Januari hingga Juni 2016, pembagian raskin ini baru kali pertama karena bulan-bulan sebelumnya tidak menebus," kata warga Pematang Panggang yang minta namanya tidak disebutkan, Rabu (22/6).
Sementara itu, menurut Kepala Dusun IV Pematang Panggang, M Zaid bahwa penyaluran raskin tahun-tahun sebelumnya selalu melibatkan Kepala dusun, namun tahun ini mereka tidak dilibatkan. "Ya untuk masyarakat Dusun IV banyak yang tidak dapat, karena mereka tidak tahu kalau pembagian raskin dilakukan oleh Sekdes di Kantor Desa," ujarnya kepada wartawan seraya menuturkan di dusun IV ada sebanyak 40 rumah tangga sasaran (RTS), namun semuanya tidak kebagian.
Dikatakannya, pihaknya menilai jika tahun-tahun lalu raskin dijual seharga Rp 42.000 per karung, hal itu dikarenakan adanya biasa transportasi yang harus dihitung untuk distribusi raskin hingga ke tingkat dusun. "Kalau tahun ini informasinya Pemkab OKI telah mengganggarkan biaya angkut raskin, tapi mengapa masih saja tinggi harga jualnya," ujarnya.
Sekdes Pematang Panggang, Alimin saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya menjual raskin seharga Rp 40.000 per Kg. "Memang benar demikian, namun uang itu tidak untuk kantong pribadi, melainkan untuk membayar upah kuli angkut dan satgas. Karena kami tidak lagi menerima biaya angkut dari pihak kecamatan, sehingga kami terpaksa menaikan harga jual raskin," kilahnya.
Bukan hanya itu, sambung Alimin, kelebihan uang yang diambil dari harga raskin juga untuk menutupi pembiayaan raskin bagi para janda-janda di Desa Pematang Panggang. "Kami mengambil kebijakan bagi para janda yang ingin menebus raskin itu tidak membayar, bayangkan ada 107 orang janda yang kita gratiskan. Kalau tidak demikian dari mana kami menutupi biayanya," terangnya.
Mengenai tidak dilibatkannya Kepala Dusun dalam penyaluran raskin Alimin menyatakan, masa jabatan Kadus I - VIII telah berakhir, tetapi pejabat yang baru belum dilantik. "Nanti kalau mereka sudah dilantik akan kita libatkan kembali. Jadi tidak ada kesalahan mendasar yang kami lakukan. Tahun-tahun sebelumnya juga ada yang menjual raskin hingga Rp 50.000 per karung, tapi tidak sampai heboh seperti ini," tuturnya yang menyebutkan Desa Pematang Panggang ada sekitar 600 RTS yang terdata, tapi masih banyak warga miskin yang seharusnya layak mendapatkan raskin.
Kabag Ekonomi Setda OKI, Ari Iskandar SH MM menegaskan, jika memang terbukti maka pihaknya tidak segan-segan untuk melaporkan permasalahan itu kepada Bupati. "Coba nanti kita kroscek langsung. Jelas ini menyalahi aturan, apalagi kita sudah menganggarkan biaya angkut raskin hingga ke desa," tandasnya. (mbd)
0 Response to "Berita OKI"
Post a Comment