* Terpilih Sebagai Pemuda Tani
MUARAENIM, SRIPO---
Sebagian generasi muda saat ini, banyak memilih bekerja dikantoran daripada menjadi petani. Mereka beranggapan jika bekerja di kantoran seperti PNS/BUMN akan lebih terjamin masa depannya bila hanya sebagai petani. Namun pemikiran tersebut berbeda dengan Ade Sukma Setiarasa SP (24) warga Desa Lebak Budi, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muaraenim, yang menjadi
Pemuda tani Kabupaten Muaraenim, ternyata berhasil terpilih sebagai salah satu peserta magang di Jepang (JAEC Tokyo), selama satu tahun untuk memperdalam ilmu pertanian di negeri Sakura tersebut.
Menurut Ade Sukma yang merupakan pasangan suami sitri Maman Suherman dan Hirmalah Dewi, bahwa keinginannya menjadi petani yang sukses dan profesional memang tidaklah instan, namun penuh dengan perjuangan hingga sampai dirinya terpilih sebagai perwakilan Pemuda Tani yang mewakili Sumsel ke Jepang. Keinginannya untuk menjadi petani, bukanlah kebetulan, namun ia sudah mengenal
dan menekuni sektor pertanian sejak kecil, karena memang berasal
dari keluarga petani. Apalagi ayahnya yang secara kebetulan, ayahnya sehari-hari memang bergelut di bidang pertanian dan perikanan yakni sebagai penyuluh di Unit Pelaksana Teknis Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan (UPT BP3K) Pandan Enim, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten
Muaraenim.
Menurut Pemuda yang lahir 5 Oktober 1991 silam ini, kesempatan yang
ia dapatkan ini merupakan kesempatan emas yang tidak akan disia-siakan untuk menimba ilmu pertanian di negara maju
tersebut. Sebab kesempatan ini belum tentu akan datang dua kali.
"Saya sangat senang dan bangga bisa magang di Jepang untuk menambah wawasan di negara yang terkenal dengan kemajuan teknologinya tersebut," kata Ade yang merupakan alumnus 2014 Universitas Baturaja (Unbara), Fakultas
pertanian jurusan agrobisnis ini.
Harapan kedepan, kata Ade, ia mengajak kepada seluruh pemuda dan petani khusunya di Kabupaten Muaraenim, untuk tidak minder atau malu menjadi seorang petani, bahkan harus sebaliknya bisa menjadi kebanggaan dan sebagai mata pencaharian yang menjanjikan dengan seperti para petani Jepang yang bangga akan profesinya. Mereka tampil gagah dan rapi meskipun bekerja sebagai
petani, dan itu harus ditiru oleh petani Indonesia agar pekerjaan
ini disukai oleh para pemuda.
Bupati Muaraenim Muzakir, berpesan agar Ade Sukma dapat memanfaatkan kesempatan
ini dengan sebaik-baiknya, Menjaga nama baik daerah, serta selalu
menjaga kesehatan selama di Jepang, karena selain iklim dan cuaca
yang berbeda, tingkat disiplin kerja di Jepang sangatlah tinggi di
banding di Indonesia.
"Ini membuktikan, bahwa sektor pertanian juga menjadi hal yang
menjanjikan, bila ditekuni dan terus dikembangkan," kata
Bupati.
Dikatakan Bupati, bahwa program magang ke Jepang ini difasilitasi oleh Kementerian Pertanian cq BPPSDMP dan UPT pelaksana yaitu BBPP, dalam
pelaksanaannya ada beberapa tahapan yaitu tahapan proses seleksi
yang dilakukan oleh Pusat Pelatihan Pertanian Jakarta, Balai Besar
Pelatihan Pertanian, IKAMAJA, mulai kegiatan pelatihan kewirausahaan agribisnis bagi petani muda, penelusuran lapangan guna memperoleh calon-calon peserta yang berhak mengikuti pelatihan
orientasi, dan pelatihan orientasi. Berdasarkan tiga tahapan
seleksi itulah, ditetapkan calon peserta definitif magang di Jepang.
"Calon peserta magang ke Jepang tahun 2016 berdasarkan hasil seleksi
dari (sepuluh) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Pelatihan
Pertanian yang telah melaksanakan Diklat kewirausahaan bagi petani
muda yang terpilih di Indonesia," ujar Muzakir.
Sementara itu Maman Suherman SP (55), orang tua dari Ade Sukma
Setiarasa SP, mengataka bahwa ia sangat bangga dan terharu karena putranya
terpilih menjadi salah satu petani muda yang diterima untuk magang
di Jepang.
"Alhamdulillah dia lolos bahkan terpilih menjadi ketua rombongan untuk mengkoordinir semua pemuda tani dari seluruh Indonesia. Saya berharap keberangkatan Ade Sukma ke Jepang akan membuat para pemuda mencintai pertanian dan berharap nantinya Ade Sukma menjadi regenerasi penyuluh pertanian yang berprestasi di kabupaten
Muaraenim," katanya.(ari)
CAPTION FOTO :
Ade Sukma Setiarasa (1) : Tampak Ade Sukma Setiarasa SP Berfose
Bersama Instruktur Magang Di Jepang
Ade Sukma Setiarasa (2) : Saat Menjadi Komandan Upacara Di Kedutaan RI di Jepang.
Pedagang Kuliner Minta Kelonggaran PTBA
* Akan Dijadikan Taman Kota
MUARAENIM, SRIPO---Terkait adanya deadline hingga akhir bulan Mei 2016 terhadap para pedagang kuliner untuk mengosongkan lahan yang dikuasai oleh PTBA, Persatuan Pedagang Kuliner Bawah Masjid Jamik (BMJ) Muaraenim, meminta kelonggaran pembongkaran kepada PTBA minimal usai lebaran Idul Fitri.
"Kalau seperti ini, PTBA sama saja mau membunuh kami. Seharusnya ada solusi, jangan main gusur saja, meski itu lahan PTBA," ujar Alfian Hasbi Salsilah Akwan di dampingi perwakilan pedagang BMJ Alfian dan Bunda Rini Syamsir, Senin (23/5).
Menurut Alfian, sesuai dengan Hal itu di tuangkan PTBA melalui lampiran surat yang di tandatangani Asmen Pengembangan Aset 2 Panca Kola, dengan No : 130/Eks-14321/TN.03/V/2016, dengan tembusan SM Pengelolaan Aset dan Umum, SM Hukum dan Regulasi dan Manager Pemanfaatan Aset dan Umum, yang di tujukan kepada tujuh pedagang yakni Samudra, Alfian Hasbi, Salsilah Akwan, Asmara Dewi, Sutik Ernawati, Sri Achmadi A, Sri
Ravika, dan Fauziah Naidu, yang berjualan di lokasi BMJ, yang intinya mengajak untuk melakukan rapat membahas pemanfaatan tanah milik PT Bukit Asam (Persero) Tbk yang berlokasi di lapangan Eks Balitas, Bawah
Masjid Jamik (BMJ) Talang Jawa, Kelurahan Pasar Tanjungenim, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muaraenim. Untuk itu, para pedagang diminta untuk mengosongkan lahan tersebut paling lambat tanggal 31 Mei 2016, karena akan dibuat taman baru bagi masyarakat.
Atas surat tersebut, kata Alfian, pihaknya langsung membalas isi surat tersebut
dengan perihal permohonan penangguhan pemindahan lokasi usaha dan bantuan lokasi usaha kepada General Manager (GM) Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE) PT Bukit Asam (Persero) Tbk, yang di kirimkan pada tanggal 17 Mei 2016 dengan Nomor Surat
02/UKM-BMJ/V/2016.
"Kami disini memohon minta kebijaksanaan dari pihak
management PTBA. Mengingat kamipun berdagang disini legal alias
resmi dan sesuai dengan perjanjian pemanfaatan lokasi yang belum
genap 12 bulan, dan juga kami membayar biaya sewa setiap bulan
kepada PTBA," ujar Hasbi.
Dikatak, Hasbi, ia dan pedagang lainnya sangat mendukung jika lokasi
tersebut di bangun menjadi sebuah taman baru, namun carilah solusi yang terbaik, jangan sampai membangun diatas penderitaan orang lain. Sebab jika lokasi tersebut dibongkar dan kami diusir tentu mata pencarian kami akan hilang. Padahal kami siap, diarahkan seperti dirapikan agar tidak terlihat kumuh seperti alasan pihak PTBA. Sebab jika memang alasannya kumuh, mengapa ditempat lain yang masih dilingkungan PTBA, banyak pedagang kuliner lain yang berjualan tetapi tidak ditindak oleh PTBA. Dan itu jelas-jelas liar sebab tidak ada izin dan membayar retribusi sewa ke PTBA, sedangkan pihaknya jelas ada izin dan membayar sewa ke PTBA.
"Yang namanya taman, pasti nanti kan butuh juga pedagang untuk
makan dan minum bagi warga yang ingin rekreasi. Kami pun malah
mohon minta tenggat waktu setelah habis lebaran, setelah itu baru
kalau mau ditertibkan silahkan tapi nanti setelah di bongkar, di
siapkan lagi tempat di lokasi di sekitar situ dengan bangunan yang
tidak terkesan kumuh untuk kami berjualan," pungkasnya.
Di tambahkan Rini Samsir selaku koordinator persatuan pedagang BMJ,
bahwa pihaknya sangat mendukung pembangunan taman tersebut. Tapi
kata Rini harus di carikan juga solusinya bagi pedagang dan bukan
main usir seperti ini. Jika memang mau ditertibkan jangan tebang pilih, seluruhnya ditertibkan tanpa kecuali yakni seluruh pedagang ataupun bangunan liar yang berada di kawasan PTBA ditertibkan.
"Kami ini besak kecik lahir disini, anak pensiunan PTBA jugo dulu, samo dengan wong tuo nyo Hasbi. Bapak kami banyak bejuang dulu di PTBA, waktu PTBA masih susah. Kami idak nak nuntut begawe di
PTBA tapi kami tahan membuka usaha kecik-keci an dengan berjualan
tapi kok malah nak di usir, itu samo bae membuat situasi idak kondusif bagi masyarakat di sini," jelasnya dengan nada kesal.(ari)
CAPTION FOTO :
Pedagang Kuliner 1,2 : Tampak lapak pedagang kuliner di Bawah Masjid Jami (BMJ) PTBA yang rencananya akan digusur untuk dijadikan taman kota oleh PTBA, di Tanjungenim, Senin (23/5).
BPMPT Undang Pelaku Ekonomi Manfaatkan Batubara Berkalori Rendah
MUARAENIM, SRIPO---Untuk meningkatkan minat penggunaan batubara berkalori rendah dalam kehidupan sehari-hari guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Muaraenim, mengundang ratusan pelaku ekonomi dan elemen masyarakat, di hotel Grand Zuri Muaraenim, Senin (23/5).
Adapun para peserta dari perusahaan dibidang pertambangan, listrik, gas, Perbankan, SKPD, para Camat, Notaris, Asosiasi, Koperasi dan Usahan Mikro Kecil dan menegah dalam Lingkup Kabupaten Muaraenim. Sedangkan nara sumber
Kepala Sub Direktoral Pengawasan dan Pemasaran Batubara, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Batubara, Ditjen Minerba Ir Harsonyo Priyo Wibowo dan Pimpinan Bank Sampah Barokah Medi Rafi Andi.
Menurut Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Muaraenim Alfarizal, maksud kegiatan ini adalah untuk mensinergikan arah kebijakan Pemerintah disektor Pertambangan khususnya batubara berkalori rendah kepada pelaku usaha di Kabupaten Muaraenim. Sedangkan tujuannya adanya peningkatan koordinasi dan kerjasama dibidang Penanaman Modal antara instansi Pemerintah dan dunia usaha tahun 2016, dalam rangka memanfaatkan batubara berkalori rendah sehingga bernilai guna untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Muaraenim.
Dikatakan Alfarizal, Kabupaten Muaraenim mempunyai SDA Batubara 13.563.210.000 ton atau 60,98 persen dari total sumber daya batubara di Sumsel. Endapan batubara tersebut tersebar di Air Laya, Bukit Kendi, Klawas, Bangko Barat, Bangko Selatan, Bangko Tengah, Suban Jeriji, Sigoyang Buana dan Benakat Barat. Kekayaan SDA di Kabupaten Muaraenim memiliki potensi batubara sebagai cadangan terukur sebesar 13,5 miliar ton, sebagian besar potensi tersebut tergolong batubara peringkat rendah. Diharapkan para pelaku usaha untuk dapat dimanfaatkan Batubara peringkat rendah sehingga bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat Kabupaten Muaraenim.
"Kita berharap kedepan para pelaku usaha khususnya para Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi ((UMKMK) di Kabupaten Muaraenim sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," ujarnya.
Sementara itu nara sumber
Kepala Sub Direktoral Pengawasan dan Pemasaran Batubara, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Batubara, Ditjen Minerba Ir Harsonyo Priyo Wibowo, bahwa Indoensia mempunyai cadangan batubara yang sangat besar, namun tinggal bagaimana cara mengoptimalkannya untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia. Sebab Singapura dan Hongkong saja, yang negaranya tidak mempunyai energi tetapi mempunyai ketahanan energi dan perekonomain yang sangat kuat. Seharusnya dengan kondisi SDA Indonesia yang melimpah, tentu harus lebih baik dari negara-negara yang tidak atau sedikit mempunyai SDA.
Dikatakan Harsonyo, sumber daya batubara di Indoensia 127 miliar ton, dengan cadangan batubara 32 miliar ton. Dimana sumberdaya batubara tersebut terkonsentrasi dua pulau yaitu Sumatera 50 persen, Kalimantan 49,5 persen dan sisanya tersebar di pulau lain. Untuk lokasi produksi batubara di Kalimantan 93 persen dan 7 persen di Sumatera, dengankualitas batubara yakni kualitas menengah (medium rank) 64 persen, kualitas rendah (low rank) 27 persen, kualitas tinggi (high rank) 7 persen dan sangat tinggi (very hing rank) 2 persen. Sedangkan pengguna batubara dalam negeri terbesar untuk pemabngkit listrik sebesar 81 persen dan lainnya untuk industri, tekstil, pupuk, pulp dan metalurgi yang lokasi penggunaannya paling banyak terdapat di Jawa.(ari)
CAPTION FOTO :
Seminar Batubara 1,2 : Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Muaraenim, gelar seminar untuk batubara berkalori rendah didepan ratusan pelaku ekonomi dan elemen masyarakat membahas di hotel Grand Zuri Muaraenim, Senin (23/5).
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
0 Response to "Tiga Berita 7 foto"
Post a Comment