EMPATLAWANG,SRIPO-- Angka kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kabupaten Empatlawang dari tahun ke ketahun masih mengalami naik turun, sebanyak 31 hak layak bagi anakpun sebagai indikatornya juga belum terpenuhi semuanya, Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Anak(KP2A) terus mengembangkan agar Empatlawang menuju kota yang layak anak.
Tidak hanya KP2A saja sebanyak 25 instansi terkait di Kabupaten Empatlawang juga memiliki tugas pemenuhan indikator sebagai kota atau daerah layak bagi anak.
Menurut kepala KP2A, Empatlawang kota layak anak itu setidaknya memiliki 31 hak dasar anak yang termasuk dalam 5 klaster. Kelima klaster ini meliputi hak sipil dan kebebesan, hak lingkungan keluarga dan pengasuhan, hak kesehatan dan kesejahteraan, hak pendidikan pemanfaatan waktu luang dan kegiatan seni budaya dan hak perlindungan khusus.
" Dari beberapa indikator kita memang belum bisa memenuhi, namun akan tetap dikembangkan dan pemenuhan indikator layak anak akan digalakan menuju kota layak anak," ungkap kepala KP2A Empatlawang, Iis Juariyah kepada Sripo, Kamis(12/05).
Iis menambahkan sejak tahun 2014 sampai triwulan pertama tahun 2016 angka kekerasan perempuan dan anak masih cukup tinggi, tahun 2014 terdapat 51 kasus kekerasan perempuan dan anak, di tahun 2015 sebanyak 64 kasus, sedangkan di 2016 Januari hingga April sebanyak 12 kasus.
"Banyak faktor menyebabkan angka kekerasan terjadi pada anak dan perempuan ini, kebanyakan kekerasan dilakukan orang terdekat," ungkap Iis.(cr27)
Ket foto: Sebanyak 25 instansi Pemkab Empatlawang membahas indikator kota layak. Pembinaan gugus tugas kota layak anak, oleh Kantor Pemberdayaan perempuan Anak Provinsi, Kamis(12/05)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
0 Response to "Berita ada foto"
Post a Comment