//Harapkan Perbaikan Jembatan yang Roboh
SEKAYU, SRIPO--Pasca robohnya jembatan Box Curvert yang diterjang oleh banjir beberapa bulan lalu, kini masyarakat di Desa Danau Cala, Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) membangun jembatan darurat dari bambu untuk akses keluar desa. Jembatan darurat yang dibuat oleh warga ini hanya dapat dilalui pejalan kaki dan sepeda motor saja.
Dari pantauan dilapangan, jembatan Box Curvert yang roboh tersebut sudah tidak terlihat lagi kondisi bangunannya. Hal tersebut dikarenakan derasnya air banjir membuat badan jembatan terbawa arus dan hancur, bukan itu saja karena air banjir yang sangat deras menyebabkan kondisi sangat berbahaya apabila dipaksakan untuk dilalui.
Karena tidak bisa dilewati oleh pejalan kaki dan kendaraan, oleh karena itu masyarakat Desa Danau Cala berinisiatif membuat jembatan darurat dengan bambu sepanjang 25 meter. Dibuatnya jembatan tersebut agar warga Danau Cala dapat keluar dari desa untuk menjalankan aktifitas sehari-hari seperti sekolah, dan bertani.
Kades Danau Cala, Nazarudin, mengatakan pasca robohnya jembatan Box Culvert yang menghubungkan Desa Danau Cala, masyarakat disini bergotong royong membuat jembatan darurat yang terbuat dari bambu sepanjang 25 meter. Robohnya jembatan utama tersebut disebabkan oleh banjir yang arusnya sangat kuat.
"Jembatan bambu sepanjang 25 meter ini murni warga yang membuatnya dengan cara bergotong royong. Apabila tidak ada jembatan ini otomatis warga tidak bisa keluar dari desa untuk menjalankan aktifitas sehari-hari," kata Nazarudin, Minggu (8/5)
Lanjutnya, pembuatan jembatan ini merupakan swadaya masyarakat karena pihak pemerintah nampaknya seperti menutup mata dengan peristiwa ini. Apabila pemerintah peduli dengan masyarakat, seharusnya segera ditanggulangi dengan cepat.
"Kami sangat mengharapkan bantuan pemerintah untuk memperbaiki jembatan ini, karena jembatan darurat ini tak selamanya bertahan dan ada jangka waktunya. Tidak hanya itu saja, kami juga meminta dilakukannya penimbunan didaerah sini yang notabene berdaerah rendah, karena apabila banjir datang pasti dampaknya sangat parah," ungkapnya.
Sementara, Edi warga Danau Cala, menagatakan bahwa dirinya sangat mengharapkan bantuan kepada pemerintah untuk segera memperbaiki jembatan yang tergus diterjang banjir. Namun, sebelum memperbaiki jembatan yang roboh kami meminta dibuatkan jembatan darurat yang kondisinya cukup kuat, karena jembatan ini hanya menggunakan bambu dan rentan sekali rusak dan patah.
"Cuma satu yang kami harapkan untuk dilakukannya perbaikan jembatan, dengan tidak adanya jembatan kami tidak bisa beraktifitas sehari-hari. Apabila mau perbaikinya masih lama, setidaknya disini dibuatkan jembatan darurat yang lebih kuat seperti dari besi. Karena jembatan ini dibuat dari kayu dan bambu yang kualitasnya tidak cukup kuat dan rentan akan roboh apabila tak kuat menahan beban," ujarnya. (cr13)
Foto diwarna : DC
SRIPO/CR13
Ket foto : Seorang bocah warga Danau cala ketika melintasi jembatan darurat yang dibuat secara bergotong royong.
Dikirim melalui BlackBerry® dari 3 – Jaringan GSM-Mu
0 Response to " "
Post a Comment