//Lumpuhkan Aktifitas Perekonomian
//Harapkan Pemda Lakukan Perbaikan
SEKAYU, SRIPO--Geram akan kondisi jalan yang puluhan tahun dalam kondisi rusak bagaikan kubangan kerbau, akhirnya masyrakat dari tujuh desa di kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menggelar aksi unjuk rasa, Sabtu (16/4). Akibat kondisi jalan rusak tersebut melumpuhkan perekonomian warga setempat dan memperlambat siswa untuk berangkat kesekolah.
Dari pantuan dilapangan, kondisi jalan yang berlumpur dan berlubang berdiamter besar dengan kedalaman mencapai 500 centimeter ini sangat menyulitkan warga yang ingin beraktifitas. Tak jarang warga yang melintas dengan menggunakan sepeda motor kerap terjatuh akibat jalan yang licin, bahkan mobil juga terjebak karena bannya tidak bisa memutar.
Oleh karena itu masyarakat 7 desa yang ingin keluar desanya harus melalui Jalan Kilometer 5 Desa Bangun Sari harus besusah payah. Bahkan karena kesal melihat jalan rusak tersebut, pengunjuk rasa memblokir jalan dengan menggunakan kursi beserta tuntutan perbaikan jalan yang dituliskan didalam karton dan menanami jalan yang berlubang dengan pohon pisang.
Koordinator Aksi, Lukman (46) warga setempat menuturkan aksi yang digelar ini untuk menuntut dan meminta pemkab segera memperbaiki jalan yang dilalui oleh warga 7 desa ini. Kami sudah sangat kesal sekali, puluhan tahun harus melintasi jalan ini dan sampai sekarang belum juga ada perbaikan sama sekali.
"Kami sudah sangat kesal sekali melihat kondisi jalan ini, sudah puluhan tahun jalan disini rusak dan sampai sekarang belum ada perbaikan. Jalan yang rusak di kilometer 5 dengan panjang 500 meter, sudah seperti kubangan kerbau," kata Lukman ketika dibincangi, Sabtu (16/4)
Dijelaskannya, dampak dari jalan rusak ini banyak kegiatan ekonomi terhambat karena mobil-mobil dan motor sering terjebak disini. Hal tersebut disebabkan jalan yang berlumpur dan licin serta lobang berdiamter besar menyulitkan kendaraan untuk melintas.
"Jalan ini merupakan akses dari masyarakat Ulak Kembang, Sungai Angit, Sungai Napal, Sri Mulyo, Sungai Sialang, dan Lubuk Buah yang mana jumlah jiwa mencapai lebih kurang 6 ribuan. Bahkan, ada kendaraan dua perusahaan yang sering melintas juga yaitu milik PT Pinago dan PT GEP Pertamina. Jadi apabila kondisi ini terus didiamkan, perekonomian dan paling ironis para pelajar yang menuntut ilmu kesekolah ketika melintasi jalan dikilometer 5 itu akan menjadi kendala yang terselesaikan," ujarnya.
Maka dari itu kami menggekar aksi ini, yang mana mengharapkan Pemkab Muba membuka matanya untuk melakukan perbaikan jalan ini. "Dahulu Pak Bupati bernah bejanji untuk memperbaiki jalan ini. Maka dari itu kami dari wwrga meminta Pemkab dan Bupati segera memperbaikinya pada tahun ini juga, kalau tidak kami akan datang ke Pemkab Muba dengan jumlah masa yang lebih banyak," tegasnya.
Sementara itu, Sarit (36) warga Pal 6 Desa Sungai Napal ketika melintas mengatakan dirinya harus menggunakan tenaga ekstra jika tidak ingin terjatuh dikubangan lumpur. "Kalau tidak ekstra hati-hati bisa jatuh dan terjebak dilumpur. Sudah lama mas rusaknya, semoga dengan dilakukan aksi oleh warga Bangun Sari bisa didengar pemerintah dan diperbaiki secepatnya," ungkapnya. (cr13)
Foto diwarna : DM1,DM2,DM3
SRIPO/CR13
Ket foto : Aksi damai yang dilakukan oleh masyarakat tujuh desa Kecamatan Babat Toman yang meminta perbaikan jalan di Kilomter 5.
Dikirim melalui BlackBerry® dari 3 – Jaringan GSM-Mu
0 Response to " "
Post a Comment