Buy and Sell text links

Dua berita

Kapolsek Penukal Abab Kena Tembak
* Sergap Pelaku Narkoba
PALI, SRIPO---Ketika melakukan operasi penyergapan terhadap para pelaku narkoba, Kapolsek Penukal Abab AKP Indrowono, mengalami luka tembak pada bagian betis kanan, di Desa Babat Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Rabu (13/4) sekitar pukul 23.00.
Akibat luka tembak tersebut, AKP Indrowono, dilarikan ke puskesmas Babat untuk diberi perawatan medis. Luka di betis Kapolsek Penukal Abab mendapat 20 jahitan oleh tim medis.
Dari informasi yang berhasil dihimpun dilapangan, Kamis (14/4), aksi penyeragapan terhadap delapan pelaku yang diduga sedang melakukan pesta narkoba tersebut dipimpin langsung oleh Kapolsek Penukal AKP Indrowono, dengan cara melakukan pengepungan dan mendobrak pintu rumah salah seorabg pelaku bernama Antoni warga Desa Babat, Kecamatan Penukal. Namun ternyata para pelaku melakukan perlawanan dengan menembak petugas dari dalam dan salah satu peluru mengenai betis Kapolsek Penukal Abab.
Petugas yang berusaha memberi peringatan agar supaya para pelaku untuk menyerahkan diri, namun, tidak menggubrisnya. Bahkan, pelaku sempat mengancam dan sesumbar akan menghabisi nyawa petugas jika tetap akan menangkap mereka.
Bahkan, salah seorang pelaku bernama Antoni, sempat menyandera anaknya sendiri yang masih berusia empat tahun, Jika, petugas tetap mendekat dan ingin menangkap mereka, pelaku tidak segan-segan akan menembak bocah tersebut. Melihat perlawanan para pelaku, akhirnya Polsek Penukal meminta bantuan dengan Polres Muaraenim dan Polres Prabumulih dengan kekuatan sekitar 70 personil berhasil mengamankan ke delapan pelaku. Bahkan dari delapan pelaku yang berhasil diamankan, empat diantaranya diduga adalah pelaku perampokan yang merupakan target operasi petugas Polres Prabumulih dan diamankan di Polres Prabumulih. Sedangkan, empa pelaku lagi, yakni, Antoni (38) warga Desa Babat, Kecamatan Penukal Kabupaten PALI, Farid (36) warga  Alang-Alang Lebar km 14 Palembang, Nofriansyah (32) warga Alang-Alang Lebar, km 14 Palembang, dan  Julianto (32) warga Demang Lebar Daun Palembang telah diamankan di Polres Muaraenim.
Menurut Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto didampingi Kabag Ops Andi Kumara, Kasat Reskrim AKP Khalid Zulkarnain dan Kasubag Humas Iptu Arsyad mengatakan, dalam operasi penyergapan pelaku yang diduga sedang pesta narkoba. Karena para pelaku berbahaya yang tidak segan-segan melukai orang, pihaknya tidak mau ambil resiko dengan mengerahkan tim gabungan bersama Polres Prabumulih. Apalagi, salah seorang pelaku telah melukai seorang perwira. Bahkan salah seorang pelaku sempat menyandera seorang bocah, jika petugas tetap ingin menangkap mereka, pelaku tidak segan-segan akan menembaknya bocah tersebut. Hingga akhirnya, petugas berhasil menangkap kedelapan pelaku. Empat pelaku sudah diamankan di Polres Muaraenim sedangkan empat pelaku lain sudah diserahkan ke Polres Prabumulih karena pelaku tersebut merupakan buruan Polres Prabumulih dalam kasus perampokan.
"Kita sudah berupaya persuasif, namun pelaku mengancam akan melukai petugas yang akan menangkapnya dan mengancam melukai bocah, jadi kita tindak tegas," ujar Kapolres.
Diakui Kapolres dari delapan pelaku tersebut, salah satunya, yakni Antoni, terpaksa dilumpuhkan petugas dengan satu tembakan karena berusaha kabur saat akan ditangkap. Dan dari hasil tes urine, ketiga pelaku, positif menggunakan narkoba, sedangkan satu pelaku lain, Antoni masih dalam pemeriksaan petugas. Untuk barang bukti yang diamankan senjata api rakitan, lima butir peluru, empat selongsong peluru, dua paket sabu-sabu, dua paket sisa-sisa sabu-sabu, dua buah pisau, pirek, dan dua unit mobil avanza.(ari)
CAPTION FOTO :
Tersangka Antoni : Tampak salah seorang tersangka narkoba Antoni, terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena berupaya melarikan diri ketika akan ditangkap, Rabu (13/4) malam.

Mukriyadi Bukan Karyawan PT Cifu
MUARAENIM, SRIPO---Mukriyadi (40) Warga Area PT Citra Futura (Cifu) Kecamatan Benakat, Muaraenim, yang sebelumnya mengaku sebagai karyawan PT Cifu, terjerat kasus dugaan pemerkosaan terhadap AA (16), ternyata bukan karyawan PT Cifu, tetapi hanya sebagai petani.
"Mukriyadi tersebut bukan karyawan PT Cifu, tetapi masyarakat biasa. Begitupun tempat pemerkosaan bukan di mess PTBA tetapi di rumah pelaku dengan perkebunan PT Cifu," ujar Humas PT Cifu Sujana, Kamis (14/4).
Menurut Sujana, pihaknya telah mengecek nama Mukriyadi di PT Cifu, ternyata tidak ada. Dan ketika di selidiki ternyata pelaku adalah masyarakat biasa (petani) yang kebetulan memiliki kebun dekat lahan PT Cifu.
"Saya kenal dengan Mukriyadi tersebut, dan memang bukan karyawan PT Cifu," ujar Sujana.
Dan pihaknya langsung melakukan pengecekan ke Polres Muaraenim, kata Sujana, ternyata pelaku hanya mengaku-ngaku saja. Begitupun pengakuan korban hanya mengira-ngira saja, karena dia (korban) tidak tahu diaman areal atau mess PT Cifu sebenarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa dari laporan dari ayah korban yakni Sukoyo(49) Warga Benakat, bahwa tersangka Mukriyadi diduga telah melakukan perbuatan asusila terhadap anaknya AA (15) dengan diiming-imingi pekerjaan oleh tersangka untuk bekerja di PT Cifu. Lalu tersangka mengajak korban ke arah lokasi PT Cifu, ketika dipondok pelaku korban di setubuhi. Lalu korban disekap dan diancam agar tidak melarikan diri yang akhirnya berhasil melarikan diri dan mengadu ke Polres Muaraenim. Lalu pelaku ditangkap dan didalam pondok pelaku, petugas berhasil menemukan satu pucuk Senpira Laras panjang yang telah terisi Amunisi.(ari)
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dua berita"