Buy and Sell text links

Berita ada foto

Keuntungan Pemilik Warung Makan Menurun.

// Buah Kelapa Langka, 5 Hari Penjual Pilih Tutup.

EMPATLAWANG, SRIPO-- Sejak 5 hari terakhir dari Minggu(23/04/2016) hingga Kamis(28/04/2016) buah kelapa yang diambil santan untuk bahan masakan ini, di Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Empatlawang mengalami kelangkaan.

Kondisi ini berimbas pada pemilik rumah makan yang menggunakan santan sebagai menu masakan, khususnya rumah makan penyedia masakan santan seperti RM Padang di Tebingtinggi. Sehingga keuntungan pun semakin menurun.

Informasi yang dihimpun Sripoku.com, dibeberapa warung penjual kelapa di pasar Tebingtinggi dan warung yang biasanya menjual kelapa di Kelurahan Tanjungkupang Kecamatan Tebingtinggi tidak menjual kelapa sejak 5 hari lalu, Bahkan penjual kelapa parut dan pennjual santan di pasar Musi Tebingtinggi terpaksa tutup sementara menunggu tersedianya kelapa.

"Sudah lima hari lalu saya tidak jual kelapa karena tidak ada kelapa untuk dijual memang kelapa sedang kosong, adapun sangat sulit dicari itu didesa-desa," ungkap Welem(30) penjual santan dan kelapa di pasar Tengah Tebingtinggi, Kamis(28/04/2016).

Ditambahkan Welem akibat kekosongan kelapa di Tebingtinggi ini ia hanya menjual bumbu dapur, namun biasanya buka dari pukul 07.00 hingga petang, terpaksa buka dari pagi sampai pukul 11.00 siang. Ia mengatakan kekosongan kelapa ini dikibatkan stok kelapa ditingkat agen yang biasanya diambil dari Padang terhambat. Sehingga mengalami kekosongan, sementara untuk kelapa dari Empatlawang sulit dicari meskipun ada namun kualitasnya kurang baik karena banyak kelapa belum tua santannya kurang bagus.

"Di Empatlawang kami sudah cari juga namun belum ada sampai hari ini," ungkap Welem, penjual kelapa sejak 8 tahun silam ini seraya mengatakan biasanya dalam sehari ia menjual kelapa 150 buah, dan santan 50 kg.

Penjual kelapa lainya di pasar Musi lorong Talangpadang Kecamatan Tebingtinggi, Iin(36) terpaksa menutup warungnya sejak 5 hari lalu, karena tidak adanya kelapa untuk dijual.

"Tutup saja dek, tanggung nak buka jugo belum ado kelapo," ungkap Iin ditemui didepan warung daganganya.

Iin menjelaskan akibat kekosongan ini kelapa sulit dicari kalaupun ada harga perkilo santan naik Rp 20 ribu perkilo, padahal sebelumnya cuma Rp 17 ribu, harga kelapa parut perkilo saat ini Rp 13 , sedangkan dulunya Rp 10 ribu.

Sementara, pemilik rumah makan Uda Ismet(warung padang) mengakui kelapa sejak beberapa hari terakhir sulit dicari walaupun demikian kebutuhan santan sangat pokok untuk dimasak setiap hari.

"Walaupun sulit dicari beberapa warga kadang ada jual, walaupun kualitas kelapanya tidak terlalu tua," ungkap Ismet( pemilik warung makan.

Ia mengaku walaupun susah mencari kelapa ia mengaku tetap menggunakan santan dari buah kelapa dibanding santan kelapa kemasan dijual di toko-toko. Menurutnya hal ini untuk mempertahankan cita rasa masakan padang. Selain itu walaupun mengalami kenaikan harga kelapa dipasaran untuk harga makanan yang ia jual seperti nasi rendang, ayam gulai dan ikan gulai tetap harga lama.

"Kami pilih santan dari buah kelapa asli, walaupun sulit dicari. Kalau harga makan tetap bertahan harga lama tidak ada kenaikan walaupun untung kami berkurang,"ungkapnya.(cr27)

Ket foto: Pemilik warung yang menjual kelapa di pasar Musi Tebingtinggi Kabupaten Empatlawang, pilih tutup,Kamis(28/04/2016). Welem warung yang menjual kelapa tutup lebih awal sejak 5 hari lalu.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berita ada foto"