Perampok Membabi-buta Tembaki Warga
- Korban Ditembak Nyebur ke Kolam
- Perampok Berhasil Ditangkap, Satu Tertembak Mati
MUSIRAWAS, SRIPO - Kawanan perampok bersenjata api menyatroni kediaman Pujiyanto (39), di Desa SP3 Petrans Jaya Kecamatan Muarakelingi, pada Kamis (7/4), sekitar pukul 02:00 wib. Pelaku yang berjumlah enam orang, masuk kedalam rumah dengan cara merusak pintu depan dan jendela depan rumah korban menggunakan palu godam. Mendengar suara keras dibagian pintu depan rumahnya, Pujiyanto langsung keluar kamar.
Saat keluar kamar, Pujiyanto langsung ditembak oleh para pelaku. Dengan ketakutan, ia berlari kearah dapur dan langsung melompat kedalam kolam dibelakang rumahnya, menghindari tembakan para perampok.
Sementara para perampok yang sudah masuk kedalam rumah, langsung masuk kamar dan menodong Sumidah, istri korban. Selanjutnya perampok memaksa isteri korban menyerahkan uang dan perhiasan emas. Karena ketakutan dibawah todongan perampok, isteri korban kemudian menyerahkan uang Rp 5 juta dan emas seberat 25 gram yang dimilikinya. Para perampok juga mengambil satu unit sepeda motor Honda CBR BG2274GA milik korban.
Disaat aksi perampokan berlangsung, warga sekitar yang mendengar kegaduhan terbangun dan mencoba mendekati lokasi. Namun, kawanan perampok yang bertugas berjaga didepan rumah korban, menembaki setiap warga yang coba mendekat dengan membabi buta. Sehingga tidak ada yang berani mendekat untuk memberikan pertolongan.
Usai mengobrak abrik seisi rumah dan mengambil barang berharga milik korban, kawanan perampok kemudian kabur kearah Simpang Gajah, dengan mengendarai sepeda motor. Sementara korban, kemudian melaporkan kejadian perampokan tersebut ke Polsek Muarakelingi.
"Kami menerima laporan, BAP korban dan saksi, cek dan olah TKP. Selanjutnya dilakukan lidik identitas dan keberadaan pelaku," ungkap Kapolres Musirawas AKBP Herwansyah Saidi, melalui Kapolsek Muarakelingi, AKP Dedi Rahmad Hidayat, kepada Sripo, Minggu (10/4).
Dilanjutkan, dari hasil penyelidikan, pada Kamis (7/4) sekitar pukul 23.00 wib, petugas menangkap Amat Aji (36), beralamat di Desa SP4 Temuanjaya Kecamatan Muarakelingi, yang merupakan salah seorang terduga pelaku. Dari hasil pengembangan, petugas menangkap tersangka lainnya, Witono (55), Wahyu Kurniawan bin Witono (24) dan Riwayatno (45). Para tersangka pelaku kemudian diamankan di Polsek Muarakelingi.
Dijelaskan, dari keterangan tersangka Amat Aji, diketahui dua orang pelaku tindak pidana lainnya. Dari keterangan tersebut, petugas Polsek Muarakelingi dibackup oleh Kasat Reskrim Polres Musirawas beserta anggota buser, melakukan pengejaran. Hasilnya, pada Sabtu (9/4) sekitar pukul 01.00 wib, petugas berhasil menangkap Dian alias Tole bin Witono (20) yang beralamat di Desa Temuansari Kecamatan Muarakelingi. Sementara tersangka lainnya Peni alias Lilik, berhasil kabur dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Tertembak Mati
Sementara itu, dalam pengejaran tersangka pelaku perampokan ini, petugas memberikan tindakan tegas terhadap salah seorang tersangka pelaku, yaitu Riwayatno. Tindakan tegas ini diberikan ketika dilakukan pengembangan terhadap tersangka Dian alias Tole dan Peni aias Lilik (DPO) di Desa Temuansari Kecamatan Muarakelingi, pada Jum'at (8/4), sekitar pukul 23.30. Saat itu, tersangka Riwayatno yang berbadan kekar dan dalam kondisi tangan diborgol serta dikawal dua orang anggota, tiba-tiba memberontak. Tersangka berusaha merebut senjata salah seorang anggota dan melarikan diri kearah hutan. Salah seorang anggota lainnya yang ada dibelakang tersangka langsung melumpuhkan tersangka dengan melepaskan tembakab kearah kaki tersangka. Namun tersangka pelaku tetap berupaya kabur masuk hutan sehingga petugas kembali melepaskan tembakan kearah kakinya. Sehingga akhirnya tersangka pelaku berhasil dilumpuhkan dan ditangkap. Selanjutnya, dibawa ke Puskesmas Muarakelingi untuk mendapatkan perawatan medis. Namun nyawanya tak tertolong dan tewas, diduga akibat kehabisan darah dari luka tembak dibagian kakinya.
"Pihak medis menyatakan bahwa pelaku meninggal dunia akibat kehabisan darah setelah mendapatkan pertolongan. Pelaku mengalami luka tembak pada paha kaki sebelah kanan sebanyak dua lobang dan betis kiri sebanyak satu lobang," kata AKP Dedi Rahmad Hidayat.
Dikatakan, tersangka yang tewas ini, pada Sabtu (9/4) sekitar pukul 12.00 wib, sudah diserahkan jenazahnya kepada kepala desa Blitar Kecamatan Sindang Kelingi dan keluarganya. Setelah petugas menjelaskan kronologisnya, pihak keluarga menerima jenazah tersebut.
Ditambahkan, untuk komplotan spesialis bogem besi ini, dari pengakuan tersangka, diketahui sudah ada empat kasus, diantaranya di Simpang MBL Kecamatan Muarakelingi, Desa Pecahkuali Kecamatan Muarakelingi, Desa Lebanjaya Kecamatan Tuahnegeri dan Desa Mataram Kecamatan Tugumulyo. (zie)
Peran Masing-Masing Pelaku Perampok
Dari hasil pemeriksaan petugas, masing-masing pelaku perampokan tersebut memiliki peran masing-masing, yaitu :
1. Amat Aji, berperan mengajak pelaku lain melakukan penodongan, membawa sepeda motor, membawa dan menggunakan dua pucuk senjata api, masuk ke rumah korban, ancam korban dengan senpi, masuk warung, ambil uang korban, ambil emas korban dan menembak ke arah warga.
2. Witono, berperan membawa dua pucuk senjata api jenis FN dan revolver, menembak ke arah warga yang hendak membantu korban, berjaga di depan rumah korban, mengancam membunuh setiap warga yang datang, menembak ke arah warga.
3. Riwayatno (tewas setelah dilumpuhkan petugas), berperan ikut serta merencanakan penodongan dengan tersangka Amat Aji, membawa sepucuk senjata api, membawa dan menggunakan godam untuk menghancurkan pintu rumah korban, yang menembak korban di dalam rumah korban (namun korban berhasil kabur dan tidak kena tembakkan), yang mengobrak abrik kamar korban, kemudian berjaga di bagian depan rumah korban, menembak ke arah anggota ronda malam yang mendekat, menembak ke arah salah satu rumah tetangga korban.
4. Peni (DPO) berperan membawa dua pucuk senjata api, menembak ke arah warga yang mendekati rumah korban, berjaga di depan rumah, kemudian masuk ke dalam rumah korban, yang mengendarai satu unit sepeda motor honda CBR orange milik korban dan di bawa ke arah Muaralakitan.
5. Wahyu Irawan, berperan ikut dalam penodongan, membawa sebilah pisau, masuk ke dalam rumah korban, acak-acak rumah korban.
6. Tri Widiantoro alias Dian alias Tole, berperan ikut dalam penodongan, masuk kedalam rumah, berjaga di sekitar rumah korban, membawa potongan kayu. (zie)
Dikirim dari ponsel cerdas BlackBerry 10 saya dengan jaringan Telkomsel.
0 Response to "Berita 1004.zie.dae"
Post a Comment