Buy and Sell text links

Harga Meroket Jahe di Panen Lebih awal

-5 Bulan di Panen

MUARADUA, SRIPO--Meroketnya harga Jahe yang mencapai hingga 90 persen yang semula seharga Rp 3.500 menjadi Rp 7.500 membuat petani di salah satu Kabupaten OKU Selatan memanennya lebih awal.

Salah seorang petani Roli warga Simpang Sender Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah (BPRRT) mengatakan kalau melonjak harga jahe akibat permintaan pasar yang melonjak dan hasil petani yang merosot.

Sebagai petani jahe sejak 3 tahun lalu ia mengatakan merosotnya hasil jahe disebabkan banyaknya jahe yang mengalami busuk akibat musim penghujan, dengan air yang berlebihan membuat jahe membusuk sehingga pasar kekurangan pasokan jahe.

"Sekarang sudah masuk puncak musim penghujan, dikhawatirkan tanaman jahe membusuk serta meroketnya harga jahe, maka saya panen lebih awal,"ujar Roli di Bincangi Sripo, Senin (11/12)

Ia mengatakan jarang sekali kenaikan harga hingga mencapai 90 persen, biasanya hanya mencapai Rp 4.000 hingga 4.500 perkilogram.

Walaupun hasil panen lebih sedikit karena usai jahe baru berusia 5 bulan dibandingkan dengan hasil panen jahe berumur 7 bulan.

"Memang hasilnya lebih sedikit akan tetapi untuk menghindari hal-hal yang seperti pembusukan ia melakukannya,"tutur Roli (cr28).


SRIWIJAYA POST: ALAN NOPRUANSYAH

Hasil Panen Jahe : Petani jahe menunjukan hasil panen jahe di depan rumahnya, Senin (11/12/2017).


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Harga Meroket Jahe di Panen Lebih awal"