Buy and Sell text links

Tiga berita 7 foto

Budin Curi Kayu Akasia
MUARAENIM, SRIPO---Setelah sempat buron, Budin (30) warga Desa Air Asam, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muaraenim, berhasil ditangkap karena mencuri kayu Akasia milik Muhamad Charma SH (29) warga Desa  Lubuk Raman, Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muaraenim, Kamis (15/9).
Sedangkan enam pelaku lainnya yang berhasil melarikan diri yakni Ujad, Putra, Depri, Heri, Silo, dan Rudi yang diduga sebagai aparat keamanan, masih buron dan dalam pengejaran.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, kejadian pencurian tersebut terjadi di kebun milik korban tepatnya di Desa Karang Agung, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muaraenim (31/8) sekitar pukul 16.30. Pada saat itu, korban dengan ditemani
Udin Raniza (54) warga Desa Tebat Agung dan Gimun (44) warga Desa Lubuk Raman, mendapatkan informasi jika tanamannya dicuri orang. Lalu ia bersama kedua saksi, melihat langsung ke kebunnya. Dan ketika tiba dilokasi, korban melihat banyak kayu miliknya yang sudah ditebangi oleh orang yang tidak dikenal. Kemudian korban mendengar suara mesin sensaw dan mencarinya ternyata ada beberapa pelaku yang sedang mengambil dan mengangkut kayu tersebut ke dalam mobil truk warna kuning BG 8610 DC. Lalu korban bertanya kepada beberapa pelaku tentang siapa yang menyuruh menebang tanaman Akasia miliknya. Namun para pelaku tidak bisa menjawab sehingga korban kesal dan meminta para pelaku bersama mobil untuk ikut korban ke Polsek. Mendengar hal tersebut, ketika situasi lengah para pelaku langsung kabur meninggalkan mobil truk yang berisi kayu Akasi sebanyak enam kubik dalam kondisi sudah terpotong-potong.
Kapolres Muaraenim AKBP Hendra Gunawan melalui Kapolsek Lubai AKP Bustomi didampingi Kasubag Humas AKP Arsyad Agus, saat ini, pihaknya sudah mengamankan satu pelaku dan barang bukti satu unit mobil truk ps warna kuning BG 8610 DC serta enam kubik kayu Akasia yang sudah terpotong-potong. Untuk enam pelaku lainnya masih dalam pengejaran.(ari)
CAPTION FOTO :
Tersangka Budin
BB Truk 1,2 : mobil yang digunakan pelaku untuk mengangkut kayu Akasia hasil curian.

18 Pelaku 3C Berhasil Dibekuk
* Sehari Satu Kasus 3C Diungkap
MUARAENIM, SRIPO---Sebanyak 18 pelaku Curanmor, Curat dan Curas (3C) yang melakukan tindak pidana kejahatan di wilayah Polres Muaraenim berhasil dibekuk dalam Operasi Sikat Musi 2016 yang digelar Polres Muaraenim, Kamis (15/9).
Menurut Kapolres Muaraenim AKBP Hendra Gunawan melalui Waka Polres Kompol M Adil yang didampingi Kabagops Kompol Zulkarnain, Kasatreskrim AKP Agus Prihadinika dan Kasubag Humas AKP Arsyad Agus, mengatakan bahwa Operasi Sikat Musi 2016 tersebut berlangsung dari tanggal 1-30 September 2016, dengan sasaran para pelaku tindak kejahatan Curanmor, Curat dan Curas (3C). Sebab aksi kejahatan 3C ini, sangat menonjol dan meresahkan masyarakat di Sumsel terutama di wilayah hukum Polres Muaraenim.
Dan hingga sampai saat ini, kata Kompol M Adil, sudah ada 15 kasus yang berhasil diungkap yakni mengamankan 18 pelaku
semuanya laki-laki, delapan kendaraan roda dua, tiga kendaraan roda empat, tiga senjata tajam dan dua senjata api.
Sedangkan untuk kasus Pencurian Dengan Pemberatan (Curat) sebanyak enam kasus, Pencurian Kendaraan Bermotor (Curnamor) tiga kasus dan Pencurian Dengan Kekerasan (Curas) enam kasus. Atas perbuatan tersebut, para pelaku akan dikenakan pasal 365 dan 363 dengan ancaman diatas lima tahun penjara.
"Selama 15 hari kita berhasil ungkap 15 kasus, berarit satu hari satu kasus yang berhasil kita ungkap. Ini merupakan hasil kerja keras semua pihak untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif," ujar Wakapolres.
Ketika ditanya wilayah mana yang paling rawan, M Adil, mengatakan masih di wilayah Kabupaten PALI. Untuk itu, pihaknya telah membentuk tim kring Reskrim, yang tugasnya adalah untuk menekan dan mengungkap para pelaku kejahatan 3C tersebut dengan melakukan tindakan tegas dan terukur. Selain itu juga, pihaknya terus melakukan upaya preventif yakni memberikan himbauan kepada masyarakat untuk secara sukarela menyerahkan senpira dengan jaminan tanpa dikenakan hukuman. Dan terbukti mendapat respon positif karena sebanyak 114 pucuk senpira kembali diserahkan oleh masyarakat ke Polres Muaraenim.
"Jika diserahkan kita jamin tidak akan dikenakan hukuman, namun jika tertangkap tentu akan kita tindak tegas. Jadi kita terus himbau sebelum ditangkap karena lebih banyak negatifnya daripada positifnya," tukas M Adil.(ari)
CAPTION FOTO :
Gelar Kasus 1,2 : Jajaran Polres Muaraenim menggelar 15 kasus yang berhasil diungkap dalam Operasi Sikat Musi 2016 di Mapolres Muaraenim, Kamis (15/9).

BPOM Ujicoba Formalin Pahit
* Di Jawa Barat dan Sumsel
MUARAENIM, SRIPO---Untuk mengurangi penyalahgunaan bahan Formalin untuk campuran makanan dan minuman, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), akan mengeluarkan produk formalin pemahit.
"Kami mohon maaf, mungkin nanti ujicoba formalin tersebut di Jawa Barat dan Sumsel," ujar Kabid Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BPOM Palembang Tedy Wirawan MSi Apt, disela-sela kegiatan Penyuluhan Keamanan Pangan bagi pengurus organisasi wanita dalam Kabupaten Muaraenim tahun 2016 di gedung Putri Dayang Rindu Muaraenim, Kamis (15/9).
Menurut Tedy, formalin pemahit tersebut adalah formalin yang ditambahkan bahan pemahit. Tujuannya jika ada masyarakat yang masih bandel menggunakan formalin dalam campuran makanan dan minuman maka rasa makanan dan minuman tersebut akan terasa pahit sehingga konsumen akan kapok membeli makanan atau minuman tersebut. Dan itu juga sebagai penanda jika makanan atau minuman tersebut terindikasi mengandung formalin. Dan rencananya formalin pahit tersebut akan diujicobakan di Sumsel dan Jawa Barat, karena di daerah Sumsel dan Jawa Barat yang paling banyak ditemukan kasus peredaran makanan dan minuman yang mengadung Formalin.
"Jadi jika kita makan, makanan tersebut terasa pahit, maka masyarakat tidak mau memakannya lagi, dan itu menandai jika makanan tersebut berformalin," ujarnya.
Dari beberapa kasus yang ada, kata Tedy, formalin sering ditemukan dalam mie basah, ikan, tahu dan lain-lain, yang gunanya supaya makanan tersebut lebih tahan lama. Padahal formalin ini biasa digunakan untuk pengolahan kayu dan pengawet mayat. Namun akhir-akhir ini, juga sering digunakan oleh peternak ayam.
Selain formalin, lanjut Tedy, ada juga bahan berbahaya lainnya yang sering digunakan masyarakat didalam makanan atau minuman seperti boraks/bleng/pijer/air ki, yang jika digunakan untuk makanan basah bisa mengeyalkan memperbaiki tampakan, dan kalau makanan kering untuk merenyahkan. Lalu, Rhodamin B dan Methanil Yellow, untuk membuat warna makanan atau minuman menjadi lebih mencolok sehingga menarik konsumen untuk membeli.
Untuk itu, sambung Tedy, masyarakat kedepan harus cerdas dalam memilih makanan dan minuman yang sehat bebas dari bahaya bahan kimia dan bahaya biologis seperti ketika mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan yakni selalu biasakan mencuci dengan air bersih yang mengalir. Dan jika untuk sayuran segar untuk tidak lupa menyiramnya dengan air panas. Begitupun ketika akan menyimpan makanan atau minuman, upayakan minimal dibawah suhu lima derajat celcius.
Sementara itu Sekda Muaraenim Hasanudin, bahwa dari hasil uji sampel yang dilakukan oleh tim ketahanan pangan Kabupaten Muaraenim terhadap buah impor dan sayur impor di tiga kecamatan yakni Kecamatan Muaraenim, Gelumbang dan Lawang Kidul, seperti
Sayur bawang daun, terung ungu, tomat, anggur merah dan apel merah, yang diteliti di labrotarium di Jakarta, ternyata hasilnya negatif tidak mengandung zat berbahaya dan layak dikonsumsi. Namun meski bebas, pihaknya tetap menganjurkan masyarakat Muaraenim, untuk mengutamakan makan buah-buahan lokal, seperti markisa, strawberry, mangga, pisang dan lain-lain. Untuk itu, ia berharap dengan adanya kegiatan ini, bisa disosialisasikan oleh organisasi wanita sebagai ujung tombak di masyarakat yang dimulai dari keluarga masing-masing.
"Mulai saat ini, anak-anak kita jangan lagi
jajan sembarangan. Bila perlu lebih baik buat sendiri, biar capek namun kesehatannya lebih terjamin terutama untuk keluarga sendiri," ujar Hasanudin.(ari)
CAPTION FOTO :
Tinjau Stand : Sekda Muaaraenim H Hasanudin, meninjau stand sayur-sayuran sehat dalam kegiatan Penyuluhan Keamanan Pangan bagi pengurus organisasi wanita dalam Kabupaten Muaraenim tahun 2016 di gedung Putri Dayang Rindu Muaraenim, Kamis (15/9).
Penyuluhan BPOM : Tampak Kabid Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen BPOM Palembang Tedy Wirawan MSi Apt, berikan Penyuluhan Keamanan Pangan bagi pengurus organisasi wanita dalam Kabupaten Muaraenim tahun 2016 di gedung Putri Dayang Rindu Muaraenim, Kamis (15/9).


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tiga berita 7 foto"