Buy and Sell text links

Suami Bunuh Istri dan Anak

Suami Bunuh Istri dan Anak
* Pelaku Diamankan di Mapolres Muaraenim
MUARAENIM, SRIPO---Merasa harga dirinya dilecehkan, Armadanial (44) warga Desa Swarna Dwipa, Kecamatan Semendo Darat Tengah (SDT), Muaraenim, nekat membunuh istri dan kedua anaknya dengan sebilah pisau. Bahkan diduga ketiganya sempat digorok untuk memastikan benar-benar meninggal, di kebun milik korban, Desa Swarna Dwipa, Kecamatan SDT, Kabupaten Muaraenim, Kamis (28/4).
Akibat kejadian tersebut, istrinya bernama Susiani (27) menderita luka tusuk didada, leher bagian belakang dan luka gorok dileher, anak bungsunya Makiatun Napi'ah alias Kia (1) menderita luka tusuk di dada dan luka gorok dileher serta anak sulungnya Parhan (6) menderita luka robek diperut hingga usus keluar dan leher juga digorok.
Dari informasi yang berhasil dihimpun dilapangan, kejadian yang cukup menghebohkan warga Semendo tersebut, terjadi, Selasa (26/4) sekitar pukul 23.00 di kebun milik korban di Desa Swarna Dwipa, Kecamatan SDT, Muaraenim. Namun baru diketahui warga keesokan harinya, Rabu (27/4) sekitar pukul 11.00.
Menurut pengakuan tersangka Armadianal di depan penyidik Polres Muaraenim, bahwa kejadian berawal ketika anak bungsu korban bernama Kia menangis. Kemudian pelaku meminta istrinya untuk mendiamkan anaknya. Entah apa pemicunya lalu terjadi pertengkaran yang akhirnya korban mengusir pelaku untuk dari pondok sambil mengatakan jika kebun yang mereka tempati adalah warisan orangtuanya. Dan puncaknya, istrinya melemparkan anaknya (Kia) ke arah pelaku sehingga terjatuh dan malah membuat tangisan semakin kuat. Melihat kelakuan istrinya semakin keterlaluan dan tidak lagi menyayangi anak serta menghargai dirinya sebagai kepala keluarga, secara spontan pelaku mengambil pisau yang terletak dibelakangnya (dapur), dan tanpa pikir panjang langsung menusukan pisaunya ke dada anaknya Kia. Setelah itu, iapun langsung menusuk dada istrinya dan menyabetkan pisau ke arah leher istrinya sebanyak satu kali. Lalu tiba-tiba anaknya Parhan mendekatinya bermaksud melerai, dan iapun reflek menyabetkan pisau ke arah samping sehingga mengenai perut anaknya hingga ususnya terburai.
"Aku menyabetkan pisau ke Parhan, spontan saja dan lampu dinding (minyak lampu) langsung mati sehingga gelap tidak tahu kena dimana. Saya setelah itu sudah tidak ingat lagi dan benar-benar khilaf," ujar Armadianal yang mengaku sudah tiga kali menikah ini.
Usai melukai istri dan kedua anaknya, lanjut Armadianal, istri dan anaknya (Kia) langsung meninggal dunia dan hanya anaknya (Parhan) yang masih hidup hingga sampai keesokan harinya. Dan kejadian tersebut baru diketahui sekitar pukul 11.00, ketika tetangga kebunnya Rajab (16) mendatangi pondoknya dengan maksud ingin meminta minyak lampu. Ketika melihat istri dan anaknya bersimbah darah, Rajab berlari dan memberitahukannya ke ayahnya Rosulun (40) yang merupakan sepupu istrinya. Lalu beberapa jam kemudian, polisi bersama tim medis mendatangi pondoknya dan menangkap dirinya.
Sementara itu Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto melalui Kabagops Kompol Andi Kumara dan Kapolsek Semende AKP Herry, saat ini, pelaku bersama barang bukti pakaian ketiga korban dan satu bilah pisau dapur sudah diamankan di Mapolres Muaraenim, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Pelaku kesal dengan istrinya yang memarahi anaknya. Pelaku merasa dilecehkan dan tidak dihargai sebagai suami, makanya ia nekat membunuh," ujar AKP Herry.(ari)
CAPTION FOTO :
Diperiksa 1,2,3,4 : Tampak tersangka Armadanial (44) warga Desa Swarna Dwipa, Kecamatan Semendo Darat Tengah (SDT), Muaraenim, diperiksa karena telah membunuh istri dan kedua anaknya dengan sebilah pisau di Mapolres Muaraenim, Kamis (28/4).

Parhan Sempat Bertahan 15 Jam
* Dokter Sempat Berikan Pertolongan
Meski kondisi isi perut (usus) terburai dan kehabisan darah, namun fisik Muhamad Parhan Alhadi alias Parhan (6) anak sulung pasangan Armadanial dan Susiani, cukup kuat. Sejak perutnya terluka terkena sabetan senjata tajam ayahnya, Selasa (26/4) sekitar pukul 23.00, namun korban sempat bertahan selama 15 jam dan meninggal pada, Rabu (27/4) sekitar pukul 13.00. Bahkan korban sempat menjalani perawatan darurat dipondoknya oleh tim dokter Puskesmas Pulau Panggung, Semendo, namun karena lukanya sudah terbuka terlalu lama sehingga tim medis kesulitan dan nyawanya tidak tertolong lagi.
"Kata dokter yang menolongnya, perut korban sudah anginan sehingga kembung dan ususnya susah dimasukan kembali jika tanpa operasi," ujar Kapolres Muaraenim AKBP Nuryanto melalui Kapolsek Semendo AKP Herry didampingi Kanitreskrim Bripka Matsuri, Kamis (28/4) usai memeriksa tersangka di Mapolres Muaraenim.
Menurut AKP Herry, mengetahui lokasinya jauh dan sangat sulit mengevakuasi korban ke Puskesmas Pulau Panggung, pihaknya berinisiatif mengajak tim medis ke pondok korban. Namun karena sudah terlalu lama dibiarkan terluka dan darah sudah banyak keluar sehingga nyawa korban tidak tertolong lagi. Bahkan ketika dokter berupaya memasukkan infus, juga tidak mau masuk lagi ke tubuh.
Sementara itu tersangka Armadanial, bahwa mengaku khilaf dan emosi ketika mendengar istrinya mengusir dirinya dari pondok. Awalnya ia tidak terpikir untuk membunuh istri dan anaknya, dan hal tersebut spontan saja. Dan sebelumnya memang sudah sering terlibat pertengkaran hanya masalah anak yang sering rewel menangis.
"Saya merasa dilecehkan sebagai Kepala Keluarga," ujarnya.
Usai dirinya menghabisi istri dan anak bungsunya, lanjut Armadianal, anak sulungnya memang tidak langsung meninggal. Bahkan sempat meminta pertolongan kepadanya, namun ia merasa tidak mampu karena kaki terasa lemas dan tidak bisa berdiri serta hanya bisa duduk saja melihat jasad istri dan anaknya yang sudah terbujur kaku. Atas kejadian tersebut, ia benar-benar menyesal.
"Ayah tolong aku," ujar Armadianal menirukan ucapan anak sulungnya tersebut.(ari)
CAPTION FOTO :
Korban 1 : Makiatun Napi'ah alias Kia
Korban 2 : Susiani


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Suami Bunuh Istri dan Anak"